Sambut Ramadhan 2021, Inilah Sejarah dan Asal Usul Sarung
Agar tak kepanjangan, sarung dilipat sampai pinggang, dikencangkan sehingga nyaman dipakai. Saat Ramadhan tiba, sarung menjadi pakaian shalat tarawih
Sedangkan songket sangat identik dengan ciri khas adat Minangkabau dan Palembang.
Sementara tapis, kita mengenal bahan ini berasal dari Lampung.
Sarung tradisional tidak bermotif kotak-kotak. Sarung yang terbuat dari tenun, diciptakan paling sederhana.
Cenderung lebih bermain warna dibanding motif yang ‘ramai’.
Sedangkan tapis dan songket, sekilas akan terlihat sama.Hanya, motif tapis memiliki unsur alam, seperti flora dan fauna.
Sedangkan motif songket.terlihat lebih meriah dengan motif yang mengisi seluruh isi bahan.
Ada kesamaan diantara tapis dan songket, yaitu keduanya terbuat dari benang emas dan perak.
Motif
Mengapa motif sarung kotak-kotak?
Nilai filosofis motif sarung kotak-kotak mengartikan, setiap melangkah baik ke kanan, kiri, atas ataupun bawah, akan ada konsekuensinya.
Sarung hingga kini tak hanya dipakai untuk beribadah saja, sarung orang biasa digunakan sebagai selimut,untuk melindungi dari udara dingin, bahkan ayunan untuk bayi yang baru lahir.
Bahkan umat non Islam di Indonesia juga tak dapat lepas dari sarung yang tentu peng gunaannya bukan diperuntukan untuk peribadatan.
# Sarung
# Sejarah sarung
# Asal usul sarung
