Meski Berpuasa, Peneliti Pastikan Aman Meski Tubuh Kita Merasa Lemas
Dalam sejumlah kasus, puasa dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, penelitian itu memperjelas bahwa hal ini tak selalu berlaku bagi semua orang
SRIPOKU.COM, SOLO - Bulan suci Ramadhan sebentar lagi tiba.
Satu bulan penuh kita berpuasa.
Tidak mudah menjalankan ibadah puasa.
Selain menjaga dari hal-hal yang membatalkan puasa, tubuh kita akan terasa lemas.
Karena selama satu hari penuh kita menahan lapar dan dahaga.
Nutrisi
Lalu, apa yang terjadi pada tubuh saat tak mendapatkan nutrisi yang sangat diperlukan?
Berpuasa atau tidak, tubuh tetap membutuhkan energi.
Sumber energi utama bagi tubuh adalah zat gula atau disebut glukosa yang biasanya berasal dair karbohidrat.
Saat tidak berpuasa, kita memperoleh karbohidrat itu dari konsumsi nasi, biji-bijian, buah, sayur tertentu, bahkan dari makanan manis.
Hati dan otot menyimpan glukosa dan melepaskannya ke aliran darah kapan pun tubuh membutuhkannya.
Namun selama berpuasa, proses ini tentu saja berubah.
Setelah sekitar 8 jam berpuasa, hati akan menggunakan cadangan glukosa terakhirnya.
Pada titik ini, tubuh memasuki keadaan yang disebut glukoneogenesis, atau perubahan tubuh ke 'mode puasa'.
Baca juga: Resep Thai Tea Tarik Segar ala Rumahan, Cocok Masuk Daftar Minuman Berbuka Puasa Ramadan Nanti
Mengutip Medical News Today, penelitian menunjukkan glukoneogenesis meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh.
