Mantan Panglima Wanita GAM
DULU Panglima Wanita GAM Paling Ditakuti, Kini Putar Haluan Jadi Koki: Hillary Clinton Kagum
Awalnya latihan militernya di Jim-jim Pidie Jaya dengan Abdullah Syafii di Tiro tahun 1999 dan tahun 2000 menjadi pelatih GAM," ungkapnya.
Melihat jumlah follower itu, Azizah Adek sepertinya dikenal luas di kalangan ibu-ibu dan penikmat kuliner Aceh.
Hal ini pun terlihat ketika beberapa pelanggan yang menyantap makanan di Dapur Asik Ummi mengajak dia berfoto bersama setelah makan.
"Ini datang dari Lhokseumawe, teman seperjuangan juga," kata Azizah Adek kepada Serambinews.com tentang dua perempuan yang mengajaknya berfoto setelah makan.
"Dua hari lalu ada yang datang khusus dari Aceh Jaya untuk buka puasa di sini. Inilah yang saya sebut sebagai kebahagian. Terharu saya mendengarnya," tambah dia.
Dalam perbincangan dengan Serambinews.com, Azizah mengaku tak tertarik lagi untuk terlibat dalam politik praktis.
Azizah telah berjuang dengan mengangkat senjata dan secara politik.
Namun, sepanjang karirnya bersama GAM --yang setelah damai melanjutkan perjuangan secara politik melalui jalur Partai Aceh--, Azizah mengaku tidak pernah ikut maju dalam bursa Pilkada maupun Pileg.
"Saya memang tidak tertarik dengan dunia politik praktis. Dulu saya bergabung dengan GAM karena ingin mengikuti jejak Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, dan para pahlawan perempuan lain," ujarnya.
Kini ia ingin fokus menikmati hobinya memasak.
Asyiknya, hobi yang dinikmati Azizah ini mendatangkan keuntungan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
"Sebelum Covid-19 omset kami per hari antara Rp 25-40 juta. Tapi setelah covid turun dan dalam sehari di antara Rp 15-17 juta. Alhamdulillah, jauh lebih bagus dari pendapatan di berbagai jabatan dulu," kata Azizah sambil tertawa.
Mantan Pelatih Pasukan Inong Balee
Azizah Adek merupakan seorang perempuan eks kombatan GAM dengan segudang jabatan telah diperoleh. Bukan tanpa alasan, dirinya kuat alasan tergabung dengan GAM karena menyukai sejarah Aceh.
Orang tua juga sering menceritakan mengenai perjuangan Cut Nyak Dien, Cut Mutia dan pahlawan-pahlawan perempuan lainnya, sehingga ia ingin menjadi pahlawan pula.
Bahkan, dirinya sempat melakukan latihan di hutan Jiem-jiem di kawasan Pidie Jaya bersama Abdulllah Syafii dan di Tiro pada tahun 1999.
Pada Serambinews.com, Selasa (30/3/2021) Azizah Adek atau lebih akrab disapa Adek, mengatakan ia sangat tertarik dengan sejarah Aceh, sehingga dirinya ingin menjadi pahlawan tapi pada era yang berbeda.
"Saat usia 14 tahun tertarik dengan sejarah Aceh, seperti Cut Nyak Dien, Cut Mutia," katanya.