Berita Lahat
Untung Sekarang Musim Hujan, Petani Berharap Irigasi di Tanjung Payang Diperbaiki Sebelum Kemarau
sejak jebolnya irigasi petani di empat desa tidak lagi bisa menggarap lahan sawah yang selama ini menjadi andalan.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
SRIPOKU.COM, LAHAT - Hampir satu tahun tak mendapatkan aliran air akibat jebolnya tanggul irigasi di Desa Tanjung Payang, Kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat, membuat petani di Desa Banjar Negara, Kecamatan Lahat Selatan mengubah cara pola tanam.
Jika sebelumnya memanfaatkan air irigasi, saat ini memanfaatkan hujan atau melakukan penanaman dengan pola tadah hujan.
Hal ini terpaksa dilakukan untuk bertahan hidup dan agar lahan persawahan tidak rusak.
Desi Aminah, salah satu pemilik lahan di Desa Banjar Negara, Kecamatan Lahat Selatan, mengungkapkan sejak jebolnya irigasi petani di empat desa tidak lagi bisa menggarap lahan sawah yang selama ini menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
• Siapa Merlyn Sopjan, Aktivis Waria yang Sebut Aurel & Anang Jual Drama, Pemenang Ratu Kecantikan
Petani tersebut tinggal di Desa Tanjung Payang, Desa Banjar Negara, Nantal, dan Karang Dalam
Akibatnya, Lahan sawah menjedi terbengkalai.
"Pasca jebolnya irigasi kami tak bisa tanam lagi. Dampaknya kami kehilangan mata pencaharian.
Makanya, sekarang ini bersamaan dengan musim hujan kami manfaatkan dengan melakukan pola tanam tada hujan, " kata Desi, saat disambangi di lokasi persawahan, Kamis (25/3/2021).
Dirinya sendiri berharap agar saluran irigasi tersebut lekas dibenahi oleh pemerintah apalagi ada ratusan hektar sawah yang bergantung pada aliran irigasi tersebut.
"Ya kalau lagi musim hujan seperti sekarang kalau musim panas tak bisa lagi kami tanami. Sekarang aja padi yang kami tanam tidak semuanya tumbuh," harapnya.
• Warga Sungki Kertapati Ini Keok Ditembak, Spesialis Jambret di Jakabaring, Ampun Pak Saya Salah
Senada Kepala Desa Banjar Negara, Sulpiansah mengungkapkan ada 360 hektar sawah yang bergantung kepada aliran irigasi tersebut.
Dikatakanya, lahan persawahan tersebut sangat penting bagi warga empat desa yang selama ini bergantung hidup dari situ.
"Bisa lihat sendiri saat ini saat hujan turun warga langsung tanam padi, sayuran dan lainya.
Ini bukti bahwa lahan ini sangat penting bagi mereka.