Andi Arief, Usai KLB Demokrat Bahas Hambalang: Saya Sedih, Mantan Kader Kena Sambar Petir!

KPK pada waktu itu, proyek Hambalang sudah tidak layak untuk dibangun kembali karena dilihat dari zona kerentanan tanah di lokasi tersebut.

Penulis: fadhila rahma | Editor: Yandi Triansyah
ISTIMEWA
Andi Arief 

SRIPOKU.COM - Mega proyek Hambalang adalah kompleks yang dibangun untuk Pusat Pelatihan Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) pada Tahun 2010.

Berjalan selama dua tahun, Tahun 2012 akhirnya proyek tersebut mangkrak karena terjadi skandal korupsi yang merugikan Negara sebesar Rp 706 Miliar.

Skandal proyek tersebut melibatkan mantan Kemenpora Andi Mallarangeng dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anis Urbaningrum.

KPK pada waktu itu, proyek Hambalang sudah tidak layak untuk dibangun kembali karena dilihat dari zona kerentanan tanah di lokasi tersebut.

Baca juga: Kubu KLB Ungkit Korupsi Hambalang 7 Tahun Lalu, Jubir Moeldoko: Jangan Ada Candi-candi Hambalang

Hingga akhirnya Partai Demokrat kubu Moeldoko atau KLB Deli Serdang kembali mengungkit pembangunan yang berlangsung di masa SBY menjadi presiden tersebut.

Diketahui, Partai Demokrat kubu Moeldoko atau KLB Deli Serdang melakukan konferensi pers di Sport Center Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).

Juru bicara Kubu Moledoko, Muhammad Rahmad mewakili Partai Demokrat kubu Moeldoko  mengungkap menuding Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY melakukan kudeta terhadap Anas Urbaningrum melalui jalur hukum.

 Dodi Reza Beberakan Alasan Mengapa Anindya Novyan Bakrie Tepat Jadi Ketua Umum Kadin, Saya Kenal Dia

 Tidak Takut Jarum Suntik tapi Ngantuk & Lapar Usai Disuntik, Vaksinasi Covid-19 di Kejari Palembang

Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Bercelana Dalam Merah Marun di Kebun Karet Tanah Abang PALI, Ada Bekas Luka

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan) tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta untuk menjalani sidang vonis Kamis (24/9/2014). Anas diduga terlibat korupsi dalam proyek Hambalang, yang juga melibatkan mantan Menpora Andi Malarangeng.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan) tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta untuk menjalani sidang vonis Kamis (24/9/2014). Anas diduga terlibat korupsi dalam proyek Hambalang, yang juga melibatkan mantan Menpora Andi Malarangeng. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

"Saya Muhammad Rahmad yang dimintai tugas khusus oleh Partai (Demokrat KLB) untuk menyampaikan pesan resmi Partai Demokrat Pimpinan Moeldoko kepada masyakat dan teman-teman media bahwa SBY dan AHY melalui corong-corong juru bicaranya telah membangun narasi yang sangat menyesatkan,"

"Antara lain menuduh pemerintah presiden Jokowi dan istana terlibat. Menuduh Pak Moeldoko membeli Partai Demokrat sehingga SBY menyampaikan dalam keterangannya bahwa Partai Demkorat Not For Sale. Menuduh Kudeta terhadap partai orang luar dan tuduhan-tuduhan lainnya yang sama sekali tidak berdasar,"

"SBY dan AHY juga telah memainkan playing victim seakan-akan menjadi pihak yang terdzolimi dan mencitrakan diri pada masyarakat luas bahwa demokrat dan demokrasi harus diselamatkan," terang Muhammad Rahmad.

Rahmad pun mengungkap soal Proyek Hambalang dengan mengatakan SBY melakukan kudeta melalui jalur hukum setelah gagal mengkudeta Anas lewat jalur politik.

Dia menuding kasus hukum terhadap Anas terkesan dipaksakan.

SBY dan AHY
SBY dan AHY (Istimewa)

"Setelah SBY gagal mengkudeta ketua umum melalui jalur politik maka kemudian Pak SBY melakukan kudeta melalui jalur hukum yang terkesan sangat dipaksakan," kata dia.

Rahmad mengatakan proyek pembangunan Hambalang itu kini hampir menjadi candi Hambalang.

Dalam kesempatan yang sama, penggagas KLB Demokrat Deli Serdang, Darmizal, lantas meminta pemerintah melanjutkan penegakan hukum proyek Hambalang.

"Di sini Hambalang masih banyak sisa-sisa yang kami minta kepada pemerintah bahwa kebenaran mesti tegak walau langit akan runtuh. Hukum harus tegak di negara kita Republik Indonesia ini sebagai panglima tertinggi," tambah Darmizal.

"Intinya beberapa hari yang lalu Presiden Jokowi sudah mewacanakan untuk melanjutkan wacana pembangunan Hambalang. Jadi Partai Demokrat pimpinan Moeldoko mendukung kepada Bapak Presiden untuk melanjutkan proyek Hambalang itu dilanjutkan agar tidak terjadi candi-candi Hambalang di belakang-belakang kita ini," tegas Muhammad Rahmad.

Diketahui, Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010-2013 terjerat kasus korupsi Hambalang.

Anas diganti dari posisi ketua umum setelah terjerat kasus tersebut.

Respon Andi Arief

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat, Andi Arief pun turut menyindir.

Melalui cuitannya, @AndiArief_, ia menyebut jia ia merasa sedih saat mantan kader man mantan kader senior terkena imbas soal proyek Hambalang.

"Saya sedih, mantan kader dan mantan senior kader kabarnya kena sambar petir di hambalang. Kita doakan alam bersahabat dengan mereka. Lain kali buat konf pers jangan di tempat terbuka," tulis Andi Arief di Twitternya.

"Jika proyek hambalang ini dilanjutkan oleh pemerintah, maka gugurlah tuduhan bahkan vonis terhadap Andi Malarangeng yang hanya divonis lalai tanpa korupsi," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved