Berita Selebriti
Upacara Siraman Adat Jawa yang Dilakukan Aurel Hermansyah Punya Makna yang Mendalam, Ini Sejarahnya!
Nah tahukah kalian sejarah dari Siraman adat Jawa yang dilakukan oleh Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar seperti apa? ini penjelasannya.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Makna ketiga, sebagai wujud ungkapan terima kasih.
Sungkeman merupakan wujud ungkapan terima kasih anak kepada orang tua yang telah mengurusnya dari kecil hingga dewasa.
Hal ini juga merupakan langkah awal sang anak untuk meminta restu orang tua sebelum memasuki kehidupan rumah tangga.
2. Air Siraman
Sebelum prosesi siraman dimulai, ada persiapan siraman adat Jawa yang perlu dilakukan, antara lain menyiapkan air dari tujuh sumber mata air.
Pastikan ketujuh air tersebut berasal dari air tanah, bukan air PAM. Lalu campuran air tersebut dimasukkan dalam sebuah kendi.
Biasanya, yang melakukan siraman adalah pihak mempelai wanita.
Namun kalau pihak mempelai pria ingin melakukan siraman juga, maka perwakilan dari pihak mempelai pria secara simbolis harus menjemput campuran air dari tujuh mata air tersebut untuk dipakai juga pada prosesi siraman pihak mempelai pria.
3. Siraman
Setelah semua persiapan sirapan siap, maka prosesi siraman pun bisa dimulai.
Siraman pertama dilakukan oleh ayahanda dari mempelai wanita, lalu dilanjutkan dengan sang ibunda.
Masing-masing menyiram sebanyak tiga kali, yaitu satu siraman di kepala, satu siraman di pundak atau badan, dan satu lagi siraman di kaki.
Setelah ayah dan ibu, siraman diteruskan oleh pini sepuh, orang terdekat yang sudah ditunjuk untuk mengikuti prosesi siraman.
Jumlah orang yang menyiram haruslah ganjil, biasanya berjumlah 7 orang, namun bisa juga 5 atau 9 orang.
4. Pemecah Kendi