Berita OKU Timur

Pegawai KUA di OKU Timur Ini Ternyata Penulis Novel, Karyanya Siap Dijadikan Film, Ini Sosoknya!

Salah satu karya Kiay Safar yang hendak dijadikan Film layar lebar adalah novel yang berjudul Pelangi Cinta di Langit Musi.

Editor: Welly Hadinata
Tribunsumsel/Edo
Kiay Safar sambil menunjukan contoh buku yang ia tulis 

Dikarenakan Kiay Safar juga berdinas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bunga Mayang ia sering mendapatkan ide bahan tulisan dari banyak orang yang bekonsultasi.

"Salah satunya ialah buku Rahasia Hati Suami, jadi di buku itu banyak kisah nyata yang saya peroleh. Di dalam buku saya, saya biasakan selalu memberikan nilai dakwah," ungkapnya.

Karya tulisan Kiay Safar yang paling berkesan menurutnya ialah buku Rahasia Hati Suami karena diendors oleh penulis nasional Habiburahman, Pipiet Senja dan Ustad Cahyadi.

"Berlinang air mata saya, saat mereka menghubungi untuk endorse buku saya saat itu," kata Kiay Safar.

Selain bertugas di KUA dan menjadi penulis kiay safar juga kerap diundang untuk memberikan tausiyah.

"Saat saya ceramah, kadang saya juga membagikan buku - buku karya saya itu sebagai hadiah," ungkapnya.

Untuk penjualan sendiri dirinya mengaku lebih banyak dibantu oleh Penerbit dan di pasarkan secara online. Bahkan ada yang memesan hingga dari luar negeri.

"Buku itu sempat dikirim ke Malaysia dua kali dan Arab Saudi satu kali," Jelas Kiay.

Salah satu karya Kiay Safar yang hendak dijadikan Film layar lebar adalah novel yang berjudul Pelangi Cinta di Langit Musi.

Buku 480 halaman itu hendak dijadikan film oleh Pipiet Senja karena memang banyak detail - detail konsep tentang kota Palembang yang dibalut indah dalam sebuah tulisan.

"Buku itu rencananya memang sudah diniatkan untuk diangkat ke layar lebar, ibu Pipiet sudah menghubungi saya bahkan dia siap menjadi produsernya," ungkap Kiay.

Sayangnya keinginan tersebut terpaksa harus ditunda, pasalnya tidak lama setelah merencanakan keinginan itu Pipet mengalami sakit.

"Setidaknya kita sudah berusaha," ujarnya.

Tidak mudah tentunya perjuangan yang dilalui Kiay Safar untuk sampai ke titik ini, pasalnya dulu ia juga sering ditolak oleh penerbit.

"Karena untuk lulus di penerbit itu juga tidak mudah saat itu, apalagi Gramedia itu benar - benar selektif," katanya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved