Asal Usul Covid 19

CHINA Tak Bisa Lagi Berkelit, Resmi Hasil Investigasi WHO, Asal Virus Covid dari Yunnan Bukan Wuhan

Akhirnya ketahuan asal usul Virus Corona, Covid-19 berdasarkan penelitian organisasi kesehatan dunia (WHO).

Editor: Wiedarto
HECTOR RETAMAL / AFP
Seorang penjaga yang mengenakan alat pelindung memeriksa suhu orang di pintu masuk pusat provinsi Hubei untuk pengendalian dan pencegahan penyakit ketika anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelidiki asal-usul virus corona Covid-19, mengunjungi tempat itu di Wuhan, Tiongkok. provinsi Hubei tengah pada 1 Februari 2021. 

SRIPOKU.COM, WASHINGTON--Akhirnya ketahuan asal usul Virus Corona, Covid-19 berdasarkan penelitian organisasi kesehatan dunia (WHO).

Setelah melakukan penyelidikan selama berbulan-bulan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menemukan jawaban dari mana pandemi virus corona berasal.

Berdasarkan hasil investigasinya, WHO menemukan bahwa peternakan satwa liar di China kemungkinan besar menjadi sumber pandemi COVID-19.

Melansir Live Science, Kamis (18/3/2021), Peter Daszak, seorang ahli ekologi penyakit di tim WHO yang melakukan perjalanan ke China, menjelaskan kepada NPR bahwa peternakan satwa liar ini, banyak di antaranya terletak di atau sekitar provinsi Yunnan di China selatan, kemungkinan besar memasok hewan ke pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan.

Seperti yang diketahui, Wuhan merupakan tempat kasus awal Covid-19 ditemukan tahun lalu. Beberapa dari hewan liar tersebut bisa saja tertular SARS-CoV-2 dari kelelawar di daerah tersebut.

WHO diperkirakan akan merilis temuannya dalam laporan dalam beberapa minggu mendatang.

Live Science memberitakan, pada bulan Januari, tim ahli WHO melakukan perjalanan ke China untuk menyelidiki bagaimana pandemi mematikan, pertama kali dimulai.

Catatan saja, hingga saat ini, virus corona telah menginfeksi lebih dari 120 juta orang dan menewaskan 2,6 juta di seluruh dunia.

Banyak teori konspirasi telah menyebar tentang asal-usul virus, termasuk bahwa virus itu lolos dari laboratorium Wuhan. Bulan lalu, penyelidik WHO menepis penjelasan itu.

Konsensus umum di antara para ilmuwan adalah bahwa virus corona beredar di kelelawar dan melompat ke manusia, kemungkinan melalui spesies perantara.

Itulah tepatnya yang ditemukan oleh penyelidikan WHO: Virus itu kemungkinan ditularkan dari kelelawar di China selatan ke hewan di peternakan satwa liar, dan kemudian ke manusia.

Daszak menjelaskan kepada NPR, peternakan satwa liar adalah bagian dari proyek yang telah dipromosikan pemerintah China selama 20 tahun untuk mengangkat penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan dan menutup kesenjangan pedesaan-perkotaan.

"Mereka mengambil hewan eksotis, seperti musang, landak, trenggiling, anjing rakun dan tikus bambu, dan mereka membiakkannya di penangkaran," kata Daszak.

Tetapi pada Februari 2020, China menutup peternakan itu, kemungkinan karena pemerintah China mengira bahwa itu adalah bagian dari jalur transmisi dari kelelawar ke manusia, kata Daszak.

Pemerintah mengirimkan instruksi kepada peternak tentang bagaimana mengubur, membunuh atau membakar hewan dengan cara yang tidak menyebarkan penyakit, kata Daszak kepada NPR.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved