Cerita Waka Polres Muara Enim Amankan Proses Persalinan, Dalam Kebakaran RSUD Dr HM Rabain
Dalam tragedi kebakaran RSUD Dr HM Rabain Muaraenim kemarin, meninggalkan banyak cerita heroik baik dari tenaga medis, aparat dan masyarakat
Mendengar hal tersebut, akhirnya ia mengambil keputusan untuk mempersilahkan tim medis tetap menjalankan operasinya, namun ia menempatkan anggotanya tepat didepan pintu OK untuk berjaga-jaga jika api membesar, maka bisa segera dilakukan evakuasi darurat.
"Sudah saya pastikan dijaga, saya bersama personil lainya kembali menyisir memastikan api tidak menyebar ke tempat lain," kata mantan Kasat Lantas Polres Muara Enim ini.
Ketika lagi menyisir, sambung pria kelahiran Surabaya 25 Januari 1983 ini, tiba-tiba ia mendapatkan informasi bahwa ada satu bayi lagi yang masih tertinggal di ruang NICU.
Mendengar hal tersebut ia langsung bergerak cepat menuju ke ruang NICU dan benar ada satu bayi yang tertingal didalam alat incubator bersama tim medis yang terlihat panik sambil berusaha mengeluarkan bayi tersebut.
Melihat kondisi diluar ruangan masih dipenuhi asap yang memerihkan mata, iapun langsung mengambil keputusan yang sulit yakni melarang tim medis untuk keluar ruangan NICU, karena bayi lebih aman di dalam daripada dibawa keluar.
Guna memastikan keamanan bayi tersebut pihaknya kembali menempatkan petugas untuk berjaga jika terjadi hal yang paling buruk, baru bayi tersebut kita bawa keluar.
"Saya berfikir saat itu, kondisi api juga sudah mulai bisa dikendalikan dan relatif aman. Jadi saya ambil keputusan untuk tetap didalam ruang NICU," kata Ayah anak tiga ini.
Setelah tim pemadam kebakaran, PLN dan BPBD tiba dilokasi, baru penanganan titik api kita serahkan kepada mereka.
Kemudian ia kembali ke Mapolres dan mengecek kondisi dan situasi ratusan pasien yang dievakuasi di dalam maupun diluar gedung Mapolres Muara Enim, ujar Agung.
Dikatakan Agung, bahwa ini adalah pengalaman pertama kali yang ia alami adanya kebakaran di Rumah Sakit.
Ia merasakan dalam kondisi semua panik, kita dituntut tetap bisa berfikir tenang, agar tidak salah mengambil keputusan dan tindakan, karena baginya keselamatan manusia diatas segala-galanya.
Agung berharap dari peristiwa kebakaran kemarin diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi kedepannya bagi pihak rumah sakit untuk diperbaiki dan ditingkatkan seperti penambahan fasilitas Selasar di gedung rumah sakit baru, lampu emergecy, jendela jangan mati untuk sirkulasi udara, petunjuk titik kumpul yang aman bisa dibuatkan dan lain-lain yang dianggap perlu.
Sebab dirumah sakit bukan orang sehat saja tetapi banyak orang sakit yang tentu perlu penanganan cepat dan tepat terutama ketika ada musibah.
Biodata:
Nama : Kompol Agung Aditya Pranata
Jabatan: Waka Polres Muara Enim
Ttl : Surabaya,25 januari 1983
Istri : dr.Diana Yulianti
Anak: 3
1.Bagas Aditya bimantoro
2.Karina zafira Adithya
3.Kirana Zafira Adithya
Hobi:olahraga