Diminta Tes Swab Sebelum Dirawat, Seorang Pasien yang Digigit Kobra di Empat Lawang Meninggal Dunia

Mus Mulyadi merupakan pasien RSUD Tebing Tinggi yang digigit ular kobra saat sedang memanen buah petai di kebunnya yang ada di Desa Pancuran Mas

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/sahri
Istri almarhum Mus Mulyadi saat ditemui di rumahnya 

SRIPOKU.COM, EMPATLAWANG - Kabar duka datang dari Desa Pancuran Mas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang dimana seorang warga di sana bernama Mus Mulyadi menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Tebing Tinggi Selasa (16/2/2021) siang waktu setempat.

Mus Mulyadi merupakan pasien RSUD Tebing Tinggi yang digigit ular kobra saat sedang memanen buah petai di kebunnya yang ada di Desa Pancuran Mas, Tebing Tinggi.

Istri almarhum, Sida Sulastri, menyampaikan pihaknya merasa agak dikecewakan oleh pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD Tebing Tinggi karena menilai lambatnya penananganan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

Riset SBM ITB: Standar Protokol Kesehatan Gojek Paling Tinggi & Terlengkap di Industri Ride Hailing

"Begitu mengetahui suami saya digigit ular, kami langsung memberikan pertolongan pertama dengan mengikat tangan kiri beliau agar bisanya tidak cepat memyebar dan membawanya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit banyak proses yang harus kami ikuti agar suami saya bisa segera diobati," kata Sulastri.

Sulastri mengatakan pihaknya sempat diminta melakukan tes swab Covid-19 dan memilih fasilitas kesehatan oleh pihak RSUD sementara suaminya yang terkena gigitan ular berbisa dalam keadaan darurat membutuhkan pertolongan.

"Saya tidak mengerti mengapa suami saya yang sedang mengalami keadaan darurat terkena gigitan ular kobra harus diwajibkan tes swab dulu.

Selain itu penanganan jadi tertunda karena kami ditanya untuk menentukan mau umum apa BPJS, saya menjawab pakai apa saja yang penting suami saya bisa ceat sembuh," kata Sulastri dengan raut muka sedih saat ditemui dirumahnya.

Kebakaran di RSUD Rabain Muaraenim, Enam Pasien Cuci Darah Diveakuasi ke Halaman Kantor Polisi

Senada dengan pernyataan Sida Sulastri, Veri kakak almarhum juga merasa dirugikan.

Menurutnya saat almarhum tiba di ruang IGD rumah sakit, almarhum tidak segera diberi obat ataupun serum anti bisa ular, akan tetapi disuruh swab Covid-19 dan kemudian diberi infus.

"Saat kami tiba di RSUD kami diminta untuk melakukan swab untuk almarhum, selain itu tidak segera diberi obat anti racun atau bisa malah diberi infus samai habis satu botol lebih", Tutur Veri.

Sementara itu, pihak RSUD Tebing Tinggi melalui Yan Warsah, Kabid Pelayanan mengaku tindakan dan penanganan pihak rumah sakit sudah sesuai dengan prosedur.

Dimana tindakan medis sudah dilakukan sedangkan persyaratan admnistrasi bisa disusulkan belakangan untuk penentuan fasilitas kesehatan.

"Tindakan medis sesuai SOP sudah pihak rumah sakit dilakukan terlebih dulu", ujar Yan.

Sempat Mundur 5 Jam, Berikut Jadwal Terbaru All England Open 2021 Live Streaming TVRI

 Yan juga menambahkan obat atau serum anti bisa ular sudah diberikan. Akan tetapi memang kondisi pasien saat masuk IGD sudah parah karena kejadian jam 7 pagi dan baru masuk IGD jam 11 siang.

"Kondisi lengan pasien saat itu sudah membiru karena kejadiannya jam 7 pagi dan tiba di IGD kam 11 siang," kata Yan.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved