RSUD dr HM Rabain Muara Enim Kebakaran
Kebakaran di RSUD Rabain Muaraenim, Enam Pasien Cuci Darah Diveakuasi ke Halaman Kantor Polisi
enam pasien cuci darah dan tenaga medis di unit Hemodialisa (cuci darah) harus mengevakuasi dan menghentikan aktivitas cuci darah.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Informasi RSUD dr HM Rabain Muaraenim terbakar sempat membuat pasien dan tenaga medis panik.
Tidak terkecuali, enam pasien cuci darah dan tenaga medis di unit Hemodialisa (cuci darah) harus mengevakuasi dan menghentikan aktivitas cuci darah.
"Karena takut api dan asap merambat keruangan HD, kami langsung mengambil tindakan evakuasi," kata Wadir I Administrasi & Keuangan, Yusrizal, melalui Kabid Pelayanan Keperawatan Tumpuk dan Kepala Unit Ruangan, HD Yanti Apriani, di RSUD dr HM Rabain Muaraenim, Rabu (17/3/2021).
Menurut Tumpuk dan Yanti bahwa pada saat kejadian, kebetulan sesuai jadwal ada enam pasien yang sedang menjalani cuci darah yang baru berlangsung selama 2,5 jam.
• Obrak-Abrik Kantor Bappeda Saat Pilkada 2020 di PALI Demi Cari APK, Dua Warga Jadi Tersangka
Padahal, normalnya waktu yang digunakan 4,5 hingga 5 jam, tergantung dengan kondisi pasien.
Atas kejadian tersebut, untuk antisipasi dan demi keselamatan para pasien, pihaknya langsung menghentikan proses cuci darah keenam pasien tersebut dan mengevakuasinya ke halaman Mapolres Muaraenim.
"Sebelum dihentikan darah yang dibersihkan di dalam mesin kita kembalikan lagi ke pasiennya," kata Tumpuk.
Ditambahkan Yanti, darah yang dibersihkan di mesin dikembalikan ke pasien dan alat di mesin dilepas tapi jarum av fistula yang terpasang di daerah cimino (lengan pasien HD) tetap dibiarkan.
Setelah kondisi aman, barulah jarum tersebut dilepas dan bekas lubang penusukan harus ditekan selama 30 menit sampai satu jam supaya tidak jadi pendarahan.
Karena cuci darahnya hanya 2,5 jam terpaksa harus dijadwal ulang untuk dicuci darah kembali sampai benar-benar sesuai prosedurnya.
• 12 Tahun Belum Punya Anak, IRT Ini Jalani Sesar Anak Pertama Saat Rumah Sakit Kebakaran: Semua Gelap
"Jadwa cuci darah kita majukan dari hari biasa.
Selain itu, kita sarankan pada pasien jika terjadi sesak napas dianjurkan langsung ke UGD tanpa harus menunggu jadwal cuci darah," harapnya.
Saat ini, lanjut Yanti, ada 43 pasien cuci darah yang terdiri dari 41 orang dari Kabupaten Muaraenim dan dua orang dari Kabupaten Lahat.
Untuk alat HD yang dimiliki RSUD dr HM Rabain Muara Enim saat ini ada sembilan unit, dimana delapan unit untuk HD biasa sedangkan satu unit untuk HD Hepatitis B.
Sebab untuk pasien cuci darah yang menderita hepatitis B tidak boleh dicampur dengan pasien HD biasa karena bisa menular.