Tiga Karyawan Rumah Makan Keracunan

Mengapa 3 Karyawan Rumah Makan di Jakabaring Diduga Bisa Keracunan Asap Genset, Ini Penjelasan Warga

Hal ini dikarenakan saat ditemukan, tercium bau asap serta bahan bakar yang digunakan untuk menghidupkan genset tersebut.

Editor: Refly Permana
sripoku.com/rere
Lokasi yang diduga menjadi tempat tiga karyawan rumah makan keracunan tampak tutup dan tidak ada aktivitas. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dua dari tiga korban keracunan di rumah makan yang berada di Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan SU I Palembang masih berada di RSUD Bari Palembang untuk menjalani perawatan. 

Sementara satu orang yang diketahui meninggal dunia, yakni Heri Akbar, sudah dibawa pihak keluarga ke Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumsel.

Kejadian ini diketahui terjadi pada Minggu (14/3/2021) dan baru diketahui oleh karyawan saat akan membuka tempat makan tersebut.

Dugaan Jenis Keracunan yang Dialami 3 Karyawan Rumah Makan di Jakabaring, Mereka Warga Tanjung Raja

Salah satu karyawan RM sekira pukul 07.30 WIB mengantarkan barang belanjaan namun troli toko masih dalam keadaan terkunci.

Setelah itu, karyawan lainnya yang datang sekira pukul 09.00 WIB melihat rumah makan masih dalam keadaan terkunci.

Sekira pukul 10.00 WIB datanglah pemilik rumah makan yang langsung memanggil tukang kunci untuk membuka pintu troli.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:

Pada saat dibuka, ketiga korban sudah dalam keadaan tak sadarkan diri dengan posisi mulut berbusa.

Dugaan ketiganya keracunan asap genset yang dihidupkan di dalam ruangan tempat ketiganya tinggal.

Hal ini dikarenakan saat ditemukan, tercium bau asap serta bahan bakar yang digunakan untuk menghidupkan genset tersebut.

4 Meteor Per Jam, Jangan Lewatkan Malam Ini Puncak Hujan Meteor di Langit: Mulai Pukul 23.00

Genset tersebut digunakan korban karena pada saat itu, daerah sekitar sedang dalam keadaan mati listrik.

Hal ini diungkapkan oleh pedagang yang berjualan di sebelah rumah makan tersebut.

"Semalam itu dua kali mati lampu di sini, pertama jam 11 kurang lim,a terus hidup jam 11 lewat 10.

Setelah itu mati lagi jam 1 dan baru hidup jam 4," katanya ditemui di lokasi.

Dikatakannya, dalam tempat tersebut dihuni oleh empat karyawan rumah makan yang berasal dari Ogan Ilir.

Inilah yang membuat mereka tinggal di tempat kerjanya tersebut karena jauh dari rumah.

"Satu orang lagi itu kebetulan lagi cuti, sedang tidak ada disana mungkin karena ada acara di daerahnya," lanjut pedagang gorengan ini.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Sembunyi di Pondok, Pencuri Sawit di Muba Ini Diciduk Petugas: Kantongi Kecepek

Pada saat ditemukan, aroma bahan bakar serta asap dari genset tersebut sangat pekat.

Korban diketahui menghidupkan genset pada saat listrik dalam keadaan mati.

"Jam setengah 11 biasanya sudah tutup tempat ini, karyawannya ini biasa duduk di depan sebelum masuk ke dalam untuk beristirahat," lanjutnya.

Menurutnya, ketiga karyawan itu sudah cukup lama tinggal dan bekerja di rumah makan itu.

"Orang empat yang menunggu disana, kalau anaknya pendiam masih bujang semua orangnya itu tidak banyak cerita," katanya.

Sementara itu, dari pantauan di lokasi tampak rumah makan tersebut tutup dan tidak ada aktivitas apapun.

Sekeliling Rumah Dipagar Tembok, Terpaksa Setiap Keluar, Penghuni Panjat Pagar:Pernah Diacungi Golok

Besi terali rumah makan itu tampak terkunci, namun lampu rumah makan dalam kondisi menyala.

Tidak terlihat ada garis polisi di lokasi tersebut.

Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved