Bagus dari Luar tapi Bobrok di Dalam, Kondisi RSUD Rupit Bikin Bupati Devi Suhartoni Prihatin
Bangunan gedung tersebut memang terlihat megah dan berkualitas dari luar, namun bobrok bila melihat kondisi di dalamnya.
SRIPOKU.COM, MURATARA - Gedung rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) memprihatinkan.
Gedung yang dibangun tahun 2019 ini kini sudah mengalami kerusakan di beberapa ruangan, terutama di bagian plafonnya.
Bangunan gedung tersebut memang terlihat megah dan berkualitas dari luar, namun bobrok bila melihat kondisi di dalamnya.
• Empat Hari Kehilangan Sinyal, Bingung Pelanggan Telkomsel 4 Desa OKUS Pindah Provider
Itu diakui Bupati Muratara Devi Suhartoni setelah melihat langsung kondisi fasilitas layanan kesehatan terbesar di Bumi Beselang Serundingan ini.
"(Gedung rawat inap itu) dibangun tahun 2019, kini sudah hancur, lihat sendiri kondisinya," kata Devi Suhartoni, Minggu (14/3/2021).
Devi menyayangkan pembangunan gedung tersebut harusnya berkualitas sehingga manfaatnya bisa dirasakan dalam kurun waktu yang lama.
Dia mengaku tak bisa betindak saat menjadi Wakil Bupati Muratara kala itu karena kekuasaan sepenuhnya ada di tangan bupati.
Devi meminta doa kepada seluruh masyarakat agar kepemimpinannya menjadi bupati saat ini bisa lebih baik dari sebelumnya.
• Awasi Roda Pemerintahan 246 Desa, Ini Profil Kadis PMD Muara Enim Drs H Rusdi Hairullah MSi
"(Gedung itu) dibangunnya tidak bener, andai kata bangunnya bener, kita tidak perlu perbaiki lagi, paling tinggal ganti cat saja," kata Devi.
"Doakan semoga (kepemimpinan) kami, saya sama Ustaz Inaya (Wakil Bupati Muratara) bisa lebih baik," timpal Devi.
Dia juga menyoroti beberapa permasalahan yang ada di RSUD Rupit, seperti kebersihan, kedisiplinan pegawai, kualitas pelayanan dan lain-lain.
"Rumah sakit ini satpamnya sering tidak masuk, tatanan segala macam masih perlu dibenahi, terus kotor, itu secara kasat mata ya, mungkin yang lain sudah bagus," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur RSUD Rupit, dr Herlinah menyebut gedung rawat inap itu dibangun pada tahun anggaran 2019.
• Polisi Santai Meski Lihat Kades Talang Bulang Datangi Polsek Talang Ubi Sambil Tenteng Tiga Kecepek
Gedungnya terdiri atas dua tingkat, untuk pasien kelas II dan III, dengan panjang 40 meter dan lebar 21 meter.
"Ini gedung rawat inap yang baru, kalau yang lama sekarang sudah jadi UGD sentral, baru saja dibangun tahun 2020 tadi," katanya.
Herlinah mengungkapkan bangunan gedung rawat inap yang sudah rusak itu dikerjakan oleh PT Silampari Pratama Kencana.
Anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2019 dengan nilai kontrak Rp 14,3 miliar.
Penulis: Rahmat Aizullah