Cara APP Sinar Mas Cegah dan Antisipasi Karhutla Berkesinambungan, Dirikan Desa Makmur Peduli Api
"Melalui program DMPA dan kemitraan, kami harapkan dapat menjadi solusi pencegahan karhutla yang permanen,"
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas bersama mitra pemasoknya di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), mengoptimalkan program kemitraan dengan masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tahun 2021.
Adapun program tersebut yaitu program Desa Makmur Peduli Api (DPMA).
Dalam pelaksanaannya, program ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
APP Sinar Mas bersama mitra pemasoknya mengoptimalkan program DMPA dalam upaya pencegahan Karhutla.
Saat ini program DMPA telah berjalan di 36 Desa untuk Kabupaten OKI, dan 31 Desa di MuBa. Adapun total penerima manfaat mencapai 3.300 KK.
• Usai Divaksin Tahap Pertama, Kepala Kejari Muba: Efeknya Mengantuk dan Lapar
Head Social and Security APP Sinar Mas, Agung Wiyono, menjelaskan, program DMPA bertujuan untuk mengajak dan membina masyarakat untuk mengelola lahan secara agroforestri, dan tidak melakukannya dengan cara dibakar.
Selain itu, memberi kesempatan masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya.
Sedangkan, untuk program kemitraan, melibatkan masyarakat sekitar dari mulai penanaman sampai dengan proses pemanenan dengan total luasan Tanaman Kemitraan 49.558 hektar di Kabupaten OKI.
"Melalui program DMPA dan kemitraan, kami harapkan dapat menjadi solusi pencegahan karhutla yang permanen.
Selain masyarakat mampu meningkatkan pendapatannya, juga dapat mengurangi daerah rawan kebakaran," jelas Agung usai Apel Siaga Kesiapsiagaan Pengendalian Karhutla Tahun 2021 di Kabupaten Ogan Ilir Sumsel, Selasa (9/3/2021).
APP Sinar Mas beserta mitra pemasoknya mengedepankan metode monitoring yang ekstensif ditunjang dengan teknologi dan infrastruktur terkini, yaitu fasilitas situation room terpadu yang berada di sejumlah distrik.
• Cinta Suci Hancur Sekejab Mata, Aura Mistis dalam Hubungan Kaesang & Felicia Terungkap, Ada yang Iri
GM Fire Management Sujica Lusaka, menyebutkan, dalam hal respon cepat terhadap kebakaran, api harus dapat dikontrol dalam waktu delapan jam setelah titik api terdeteksi.
Hal ini sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) operasi pemadaman Fire Operation Management (FOM).
Bersama mitra pemasok, dilakukan pengoptimalan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah karhutla.
"Kami yakin dengan persiapan matang dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, kita mampu mencegah dan mengendalikan karhutla tahun ini,”ujar Sujica.