Partai Demokrat Versi KLB di Sibolangit tidak Akan Pecat DPD dan DPC Demokrat yang Ada Saat Ini

"Untuk orang lain bae (saja) kita terima, apalagi orang yang sudah di Partai Demokrat, jadi tetap pengurus lama itulah tidak ada perubahan,"

Editor: Refly Permana
Kolase/SRIPOKU.COM
Politisi asal Sumsel Syofwatillah Mohzaib atau yang akrap disapa Opat, diberikan kehormatan untuk memimpin doa bersama pada acara KLB Partai Demokrat 

Demokrat di Indonesia terkhusus di Sumsel, atas kelakuan eks kader yang sudah dipecat, dan sewenang- wenang serta memilih dan memutuskan Moeldoko sebagai ketum," jelas Ishak.

Pasca Kuryana Azis Meninggal Dunia, Gubernur Sumsel Segera Rapat Terbatas Tunjuk Plh Bupati OKU

Ishak yang saat ini menjabat anggota DPR RI menilai, sosok Moeldoko yang dijadikan Ketum lewat KLB ilegal itu, selama ini tidak layak memimpin partai berlambang Mercy tersebut.

Berbeda dengan kepemimpinan AHY saat ini, jika dengan adanya sosok AHY elektabilitas partai Demokrat terus meningkat, dan semakin dicintai rakyat.

"Apalagi ia orang luar partai, yang tidak punya andil dan merintis, mendirikan maupun membesarkan partai, kok tiba- tiba dipilih.

Sedangkan AHY yang baru 13 bulan menjabat dan selama ini tidak ada jangkal maupun kesalahan bahkan sejak dipimpin AHY elektabikitas partai meroket bahkan masuk 3 besar, popularitas dan elektabilitas meningkat dibandingkan Moeldoko yang notabannye orang luar," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, Ishak mempertanyakan masih tetap terselenggaranya KLB itu, dan ia menilai upaya itu sebagai cara untuk memecah partai Demokrat kedepan, dan mencegal sosok AHY yang dianggap sosok pemimpin Indonesia masa depan.

"Ini ada apa? Mengingat dalam 13 bulan kerja AHY bagus dan sambutan masyarakat bagus, bagaimana menangani covid-19 dan kita dihimbau bergerak membantu masyarakat. Tapi, tahu- tahu dilakukan KLB dan ini tidak berdasar.

Addinul Ikhsan Diduga Dukung KLB Demokrat di Sibolangit, AHY Tunjuk Tama Jadi Plt Ketua Demokrat OI

Jadi saya lihat ini tidak lain upaya sejumlah pihak untuk memecah belah Partau Demokrat, dengan melakukan KLB ilegal karena yang hadir KLB tidak punya suara sah, tidak sesuai AD/ART.

Jadi itu jelas- jelas tidak sah," tandasnya, seraya pihaknya yakin nantinya Kemenkumham tidak akan melegalkannya.

Pihaknya juga memastikan 3 DPC yang ada akan direkomendasikan dipecat dari ketua DPC yang ada yaitu OI, Muba dan Pagar Alam.

"Jelas kita merekomendasikan mereka dipecat, dan jika ada suara dalam KLB kami tegaskan kami tidak menandatangi mandat jika ada," tuturnya.

Dilanjutkan Ishak Mekki, dengan kondisi saat ini, ia selaku ketua DPD Sumsel berharap tidak membuat kesolidan dan kesetian kader Demokrat di Sumsel kepada kepemimpinan partai Demokrat yang sah selama ini yaitu dipimpin AHY.

Gejala-Gejala Ini Sering Tak Disadari Penderita Diabetes, Biasanya Dialami Bertahun-tahun

"Harapan kita selalu konsolidasi, memantau perkembangan selama ini, jaga solidaritas, kekompakan dan kebersamaan. Tentunya kami tidak mengakui KLB di Sumut itu," pungkas Ishak.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved