Profil Angel, Gadis 19 Tahun, Ahli Bela Diri yang Tewas Tertembak Saat Demo Protes Kudeta Myanmar

Saat aksi demo, Angel sempat berteriak: "Kami tidak akan lari!" Segera setelah itu, dia terbunuh oleh peluru di kepala.

Editor: Sudarwan
Tangkap Layar Instagram @drewpavlou
Sosok Kyal Sin atau Angel, saat mengikuti demo kudeta Myanmar (kiri), dan saat tertembak peluru hingga akhrinya dinyatakan meninggal dunia (kanan). 

“Ketika polisi melepaskan tembakan, dia mengatakan kepada saya 'Duduk! Duduk! Peluru akan menghantammu. Anda terlihat seperti berada di atas panggung'," kenang Myat Thu.

"Dia merawat dan melindungi orang lain sebagai seorang kawan," imbuhnya.

Hingga akhirnya, Myat Thu mengetahui Angel telah tewas tertembak.

Kyal Sin, juga dikenal dengan nama China-nya, Deng Jia Xi, telah muncul sebagai martir awal dan simbol perlawanan terhadap junta militer yang bermaksud menggunakan kekerasan.

Ia tumbuh untuk menekan gerakan protes, yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Sosok Kyal Sin pun juga diunggah di instagram oleh seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Australia, Drew Pavlou.

Drew Pavlou sendiri dikenal lantaran kritiknya terhadap Pemerintah China dan Partai Komunis China.

Sosok Kyal Sin atau Angel, saat mengikuti demo kudeta Myanmar (kiri), dan saat tertembak peluru hingga akhrinya dinyatakan meninggal dunia (kanan).
Sosok Kyal Sin atau Angel, saat mengikuti demo kudeta Myanmar (kiri), dan saat tertembak peluru hingga akhrinya dinyatakan meninggal dunia (kanan). (Tangkap Layar Instagram @drewpavlou)

Sosok sang 'Angel' Kyal Sin

Dikutip dari BBC, Myat Thu mengenal Angel di kelas taekwondo.

Dia adalah seorang ahli seni bela diri serta penari di DA-Star Dance Club Mandalay.

“Dia adalah gadis yang bahagia, dia mencintai keluarganya dan ayahnya juga sangat mencintainya,” kata Myat Thu, yang sekarang bersembunyi.

Sosok Angel pun terkenal pemberani, lantaran dirinya tetap berada dalam aksi tersebut walaupun mengetahui sangat berbahaya.

Sadar akan bahaya yaang dihadapi, Angel sempat menulis rincian golongan darahnya di Facebook.

Ia meminta agar organnya disumbangkan jika dia meninggal.

Seolah tidak terpengaruh oleh kematian Kyal Sin, para pengunjuk rasa tetap beraksi ke jalan-jalan Yangon dan Mandalay, dua kota terbesar di negara itu, serta kota-kota lain.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved