Kudeta Partai Demokrat
ANDI ARIEF Sebut KLB Nekat Hasilnya Ketum Bonek:'Bukan Hanya Abal-abal tapi Ghaib, Aya-aya Wae'
Selama KLB berlangsung, jagat dunia maya khususnya di twitter sejak 3 Februari lalu, mengunggah foto lawas ketika Moledoko mencium tangan SBY
Selain itu menurut Andi Arief, secara legalitas formal, KLB demokrat itu tiak satu pun dihadiri oleh Ketua DPD maupun DPC Parta Demokrat dan tidak mendapat izin dari Majelis Tinggi Demokrat.
"Ketua DPD yang hadir 0, syarat 2/3 Ketua DPC yang hadir 0 persen( dari jumlah total 514 Ketua DPC, tidak ada ijin dari Majelis Tinggi," jelasnya.
"Jadi KLB dihadiri peserta Ghaib, bukan hanya abal abal tapi Ghaib, aya aya wae," ujarnya.
Hapus Posisi SBY
Ada fakta jika Tak Hanya Dongkel Posisi AHY, KLB Juga Hapus Posisi SBY Sebagai Majelis Tinggi.
Sebab sejauh ini SBY tercatat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, selain ada jabatan Dewan Penasehat dan Dewan Pembina.
Selain menghapus Majelis Tinggi, ada nama lama dengan jabatan baru yakni KLB kemudian Tunjuk Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina.
Penghapusan Ketua Majelis Tinggi di KLB Medan ini disampaikan langsung oleh Jhoni Allen Marbun.
Dia juga menyatakan bahwa, tak perlu Majelis Tinggi, karena sudah ada Dewan Pembina dan penasehat yang lebih berkepentingan untuk menjalankan tugas-tugas di tubuh Partai Demokrat.
Maka itu secara resmi KLB ditutup dan Moledoko menjadi Ketua Umum, sementara Marzuki Alie ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Dekomrat versi KLB Medan.
Seperti diketahui, Kudeta di tubuh Partai Demokrat benar-benar terjadi setelah KLB Demokrat di Sumatera Utara menetapkan Moeldoko menjadi Ketum Partai Demokrat.
Hanya dengan via telepon Moeldoko yang tidak hadir di KLB itu dipilih dan disahkan, setelah mengungguli pesaingnya Marzuki Alie.
Sontak penetapan Moeldoko ini mendapatkan tanggapan dari Partai Demokrat kubu AHY alias Agus Harimurti.
Bahkan Ketua Majelis Tinggi SBY pun angkat bicara dan mengungkap gerakan masif dari orang-orang dalam yang merupakan mantan kader Partai Demorkrat untuk melakukan kudeta.
SBY pun menyebutkan jika Moeldoko dan mantan kader Partai Demokrat sebagai orang-orang berdarah dingin dan tega melakukan hal yang dianggapnya sudah menyalahi supremasi hukum di Indonesia.