Kemelut Partai Dmeokrat
Agus Harimurti Seret Presiden Joko Widodo Dalam Konflik KLB Partai Demokrat di Sumut
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono meminta Presiden Joko Widodo tidak membiarkan terpilihnya Moeldoko dalam KLB di Sumatera Utara.
SRIPOKU.COM --- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono meminta Presiden Joko Widodo tidak membiarkan atas terpilihnya Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Sumatera Utara.
KLB Partai Demokrat yang digelar Jumat siang dan dijadwalkan berlangsung sampai Minggu (07/03/2021) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, sepakat menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan bahwa penyelenggaraan KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara ini sebagai tindakan yang inkonstitusioan dan illegal.
KLB yang menyepakati Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden sebagai ketua umum, dinilai Agus Harimurti sebagai tindakan yang ingin memecah belah Partai Demokrat.
Baca juga: KLB Partai Demokrat akan Dilaporkan ke Polisi, Lokasi KLB di Hotel Dijaga Ketat Anggota Polri
Baca juga: KLB Partai Demokrat Pilih Ketua Umum Moeldoko, Andi Mallarangeng Bilang “Abal-abal”
“Untuk itu, saya meminta dengan hormat kepada Bapak Presiden Joko Widodo, khususnya Menkumham (Menteri Hukum dan HAM) untuk tidak memberikan pengesahan dan legitimasi kepada KLB illegal yang jelas-jelas melawan hukum tadi,” kata AHY dalam pernyataan pers.
Konferensi pers yang digelar di Kantor DPP Partai Demokrat di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (05/03/2021) sore. Penjelasn AHY ini, disampaikan beberapa saat setelah Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam KLB yang digelar di Hotel Hill, Sibolangit, barat daya Kota Medan, Sumatera Utara.
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
Di hadapan sejumlah wartawan, AHY mengatakan bahwa DPP Partai Demokrat akan menempuh langkah hukum terkait penyelenggaraan KLB di Sumut tersebut.
Laporan hukum itu ditujukan kepada panitia hingga siapapun yang terlibat penyelenggaraan KLB tersebut.
Baca juga: Marzuki Alie: Ketokohan akan Berakhir, Tapi Koruptor Saja Tidak Dipecat
“Langkah yang akan kami tempuh setelah ini adalah, melalui tim hukum yang sudah kami persiapkan, (akan) melaporkan panitia dan siapa pun yang tadi terlibat dalam penyelenggaran KLB illegal kepada jajaran penegakan hukum,” kata AHY.
Sebelumnya, AHY mengatakan bahwa KLB yang digelar secara illegal dan inkonstitusional itu dilakukan mantan kader yang bersekongkol dan berkomplot dengan aktor eksternal Moeldoko.
Menurut AHY, KLB yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, bisa dikatakan sebagai “dagelan’ (lawakan).
“Tidak bisa terima dengan akal sehat sebetulnya, tetapi ya sudah terjadi, dan kami yakinkan itu semua akan kami hadapi dan kami lawan. Kami punya hak dan kewajiban menjaga kedaulatan Partai Demokrat,” katanya.
“Jangan ciderai akal sehat, jangan injak etika, moral dalam politik yang berkeadaban,” ujarnya.
Baca juga: Marzuki Alie Jadi Tokoh Kunci, Hadiri KLB Partai Demokrat di Sibolangit Hari Ini
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Sebelumnya diberikatan, Kongres Luar Biasa yang mengatasnamakan Partai Demokrat digelar Jumat siang, memunculkan dua kandidat ketua umum. Yakni, Moeldoko dan mantan Sekjen Partai Dmeokrat Marzuki Alie.
Kemudian kedua nama itu dipilih peserta KLB secara terbuka, dan Moeldoko dipilih setelah memperoleh dukungan suara terbanyak.
Dari hasil voting, KLB tersebut memutuskan Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Sementara Marzuki Alie, ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.
Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, meski sempat diwarnai kericuhan.
Keputusan yang sudah disetujui peserta KLB ini langsung direspons Moeldoko, yang tidak berada di lokasi penyelenggaraan KLB.
Melalui sambungan telepon, Moeldoko menerima keputusan tersebut.
"Walaupun secara aklamasi memberikan kepercayaan kepada saya. tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," kata Moeldoko, seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (05/03/2021) sore.
Setelah menerima jawaban dari kader peserta KLB, yang menyatakan serius untuk mendukung Moeldoko, ia pun menyatakan menerima keputusan tersebut.

Update 5 Maret 2021. (https://covid19.go.id/)
"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ungkap Moeldoko.
Sementara itu, dalam diskusi di KompasTV, politisi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyatakan bahwa KLB Sumatera Utara sebagai “abal-abal”.
Nama Moeldoko sejak awal memang santer disebutkan, sejak munculnya isu kudeta Partai Demokrat untuk melengserkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyoni, yang mencuat ke publik sejak awal Februari 2021.
Melalui beberapa pertemuan pers, Moeldoko beberapa kali membantah terlibat dalam isu kudeta ini.
Moeldoko sempat menyinggung sosok Agus Harimurti Yudhoyono mudah terbawa perasaan atas gejolak di Partai Demokrat.*****
Sumber: Tribunnews.com, ahy-minta-presiden-jokowi-tidak-lakukan-pembiaran-atas-tindakan-moeldoko
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini: