Berita Palembang
Sering Sakit-sakitan, Bawa Berkah Bagi Zulkhair, Kini Jadi Dokter di RSMH Palembang, 'Doctor Is Art'
“Saya itu lahir dari keluarga yang sering sakit, waktu masih kecil sering izin sakit, sering bertemu dokter, dari situ muncul niat saya untuk menjadi
Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
Setelah itu, masuk jenjang SMA, dia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Palebang, hingga berlanjut ke Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Masuk bekerja di pedalaman Sumsel, beberapa tahun mengabdi sekitar tahun 1987 hingga 1991 di beberapa puskesmas antara lain Puskesmas Muara Beliti, Musi Rawas, kemudian Puskesmas Muara Rupit, Puskesmas Muara Batun OKI dan Puskesmas SP Padang, OKI.
Meskipun waktu itu hidup berada dalam keterbatasan, ternyata hal itu tidak membuat dr Zulkhair berdiam diri. Dia bahkan tetap menyalurkan naluri berkeseniannya dengan membuat teater tradisional Sumsel, Dul Muluk di Muara Batun OKI.
Hingga dr Zulkhair juga pernah mendapatkan penghargaan dokter teladan Sumsel dan berhasil membawa prestasi puskesmas berprestasi se Sumsel pada tahun 1991.
“Saya buat Dul Muluk waktu itu, hampir setiap hari kami main, bahkan pernah juara se Sumsel. Itu cara pendekatan yang bukan hanya dari sisi medis, namun juga dari seni dapat dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Setelah bekerja di pedalaman Sumsel selama 3 tahun, dirinya melanjutkan pendidikan spesialis Penyakit Dalam selama 5 tahun, dan kemudian memperdalam keilmuan di bidang ginjal dan hipertensi selama 3 tahun di Jakarta.
“Penjelajahan ilmu saya terus berlanjut di Universitas Airlangga Surabaya untuk mengambil S3 dibidang Ilmu kedokteran dan selesai tahun 2008,” ujarnya.
Tidak banyak yang tahu, ternyata dr Zulkhair juga aktif dalam organisasi kesenian sejak masa SMA, dari sanggar sastra RRI, hingga pernah menjabat sebagai Dewan Kesenian Sumsel (DKSS) pada tahun 2009 – 2014 lalu.
Jabatan tersebut pernah ditolaknya lantaran kesibukannya sebagai dokter, namun karena permintaan dari teman sesama penggiat seni, akhirnya dia mau membantu mengangkat kembali kesenian selama satu periode.
“Saya pikir waktu itu tidak punya cukup waktu untuk mengelola secara all out, tapi sampai sekarang saya masih aktif sebagai penasehat, karena seni itu sudah menadi bagian dari hidup saya,” ujarnya.
Lelaki dengan tiga anak dan dua cucu ini memiliki prinsip untuk dapat memanage waktu agar efektif dan efisien agar tidak ada waktu yang dihabiskan dengan sia-sia. Namun tidak lupa untuk menyalurkan hobi bersama keluarga.
Salah satunya dengan berkesenian, dia melihat bahwa dunia kedokteran adalah perpaduan antara seni dan ilmu, sehingga banyak dokter yang selain bekerja di rumah sakit, namun juga ternyata memiliki jiwa berkesenian.
“Namun karena kesibukannya, kegiatan berkeseniannya hanya sayup-sayup,” ujarnya.
Kini, di usia 60 tahun dr Zulkhair masih aktif baik dalam pekerjaan, organisasi maupun hobinya berkesenian.
Terlihat dari jabatannya saat ini sebagai Ketua Departemen Penyakit Dalam RSMH, Ketua IDI Cabang Palembang, Ketua bidang Budaya ICMI Sumsel, Pembina forum budaya dan wisata sumsel dan Penasehat Dewan Kesenian Sumsel.