Jhoni Allen Marbun Sebut SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat
Jhoni membeberkan SBY hanya menyumbang Rp 100 juta dalam bentuk empat lembar travel check di hotel daerah Bogor dalam partisipasinya di Pemilu 2004
"Dan hanya menyumbang uang Rp 100 juta dalam bentuk empat lembar travel check di hotel di Bogor," jelasnya.
Selain itu, Jhoni juga membuat kesaksian bahwa SBY tidak berkeringat dalam meloloskan partai di kancah Pemilu 2004.
"Demi Tuhan saya bersaksi, bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali.
Apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," ungkap Jhoni.
Lebih lanjut, Jhoni mengungkapkan bahwa dirinya merupakan salah satu pelaku sejarah berdirinya Partai Demokrat.
Ia juga menyatakan bahwa perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke nyata adanya untuk meloloskan Partai Demokrat dalam verifikasi KPU di 2004.
Jhoni juga mengatakan, pendirian Partai Demokrat dilakukan oleh 99 orang pendiri partai di Jakarta.
Adapun hal tersebut sudah disahkan dalam akta notaris.
"Saya dan para pendiri beserta para senior partai, adalah pelaku sejarah Partai Demokrat.
Saya menyatakan bahwa di dalamnya, perjuangan kader dari Sabang sampai Merauke bersusah payah bekerja keras, tidak mengenal lelah dan waktu untuk bekerja bersama meloloskan Partai Demokrat pada verifikasi KPU sehingga menjadi peserta pemilu 2004," jelas Jhoni.
Sebelumnya, Jhoni Allen Marbun masuk ke dalam tujuh anggota Partai Demokrat yang dipecat terkait adanya dugaan keterlibatan kudeta partai, Jumat (26/2/2021) malam.
Nama Jhoni sendiri bersandingan dengan nama lain yang dipecat di antaranya Marzuki Alie, Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya.
Baca juga: Jhoni Allen Sentil SBY, Diungkap Adanya Rekayasa Kongres Partai Demokrat
Baca juga: Tata Cara Pemilihan Ketua Partai Demokrat di Tingkat Provinsi Berubah, Ishak Dapat Banyak Dukungan
Baca juga: Bantah Ikut Rencana Gulingkan AHY, Marzuki Alie Sebut Ada Gerakan Cukup Masif dalam Partai Demokrat
Tanggapan Partai Demokrat
Menanggapi ini, Partai Demokrat menilai pernyataan Jhoni Allen hanyalah ekspresi kekecewaan setelah dipecat.
Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra, pemecatan dilakukan karena kesalahan Jhoni Allen sendiri.