Berita Palembang
Warga Palembang Ini Berhasil Membuat Robot Pendeteksi Dasar Air, Mampu Deteksi Titik Orang Tenggelam
Penemuan inovatif ini diklaim menjadi yang pertama kalinya, yang pernah ada di Indonesia.
Penulis: maya citra rosa | Editor: RM. Resha A.U
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang warga di Palembang, Muslim atau akrab disapa Mumus (40) berhasil membuat Robot Pendeteksi Dasar Air.
Penemuan inovatif ini diklaim menjadi yang pertama kalinya, yang pernah ada di Indonesia.
Robot berbentuk persegi dengan berat sekitar 20 Kg ini, bernama Kemas yang diambil dari nama Komunitas Musi Airobotic Sumsel, awalnya terinspirasi dari alat yang ada di Kapal KBRI.
Baca juga: PTPN VIII Laporkan Rizieq Shihab ke Bareskrim Polri, Serobot Lahan Pesantren Megamendung
Baca juga: 11 Bulan Ditutupi, Terkuak Perasaan Hancur BCL Harus Nyanyi Pasca 10 Hari Ashraf Wafat: Kayak Robot
Namun Mumus berhasil memodifikasinya menjadi robot menyerupai kapal laut dengan desain yang lebih portable sehingga dapat digunakan di perairan tenang seperti sungai, kolam retensi, danau dan sebagainya.
Mumus membuat robot tersebut agar dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi titik lokasi orang yang tenggelam, mengukur kedalaman air untuk mencegah banjir, dan memeriksa adanya kerusakan bangunan di dasar air.
Berawal dari hobinya yang berkaitan dengan teknologi berbasis robotic, Mumus berinisiatif untuk memanfaatkan keahliannya tersebut membuat robot yang dapat digunakan secara sosial bagi masyarakat luas.
Cara kerja Robot Kemas ini diperintahkan melalui komputer atau telemetri, juga terdapat play controller yang dapat diperintahkan arah robot saat berada di atas air secara otomatis.
Baca juga: RSMH Palembang Uji Coba Robot Raisa, Diklaim Bisa Bantu Tenaga Medis Covid-19, Ini Cara Kerjanya
Baca juga: Geger Dinosaurus Triceratops Made In Magetan, Ternyata Robot Berteknologi Suara dan Gerak
Selain itu, untuk mengukur kedalaman air, robot dilengkapi dengan alat bernama echosonder multibeam portable yang dapat mengukur kedalaman air dari 50 cm hingga 300 m.
“Jadi kedalaman untuk di laut, sungai, danau semua bisa. Tapi untuk sekarang sedang kita uji coba kan di air yang tidak banyak aktivitas air terlebih dahulu,” ujarnya, Sabtu (27/2/2021).
Sedangkan untuk dapat melihat suatu objek di dasar air, robot ini dapat merekam objek dengan berbentuk relief bentuk objek, yang dapat dilihat melalui tablet dan aplikasi yang sudah disiapkan untuk memonitoring objek yang tertangkap.

Robot yang menggunakan tenaga panel surya ini dapat digunakan 3-4 jam, sudah melewati proses hampir dua tahun pembuatan, hingga tahun 2021 ini berhasil tampil dalam bentuk yang sempurna.
Mumus yang dalam kesehariannya sebagai pekerja swasta, juga sempat mendapatkan apresiasi dari Gubernur Sumsel H Herman Deru, saat mengetahui ternyata ada orang Palembang yang juga bisa berinovasi membuat robot.
Baca juga: Kisah Luka Modric, Pengungsi Perang Kroasia yang Patahkan Dominasi Alien dan Robot
Baca juga: Diguyur Hujan, Puluhan Warga Gandus Palembang Menangis Datangi Polda Sumsel, Tanah Kami Diserobot
Dia diundang di Kantor Gubernur Sumsel dan diminta untuk terus mengembangkan robot untuk misi kemanusiaan.
Sebelumnya, Mumus juga pernah beberapa kali membuat robot yang bermanfaat bagi orang lain, salah satunya robot limbah dan robot tangan.
Namun kini dia lebih fokus untuk mengembangkan robot yang dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial ini.
“Saya hanya ingin agar robot ini nantinya dapat bermanfaat, karena seperti yang kita ketahui bahwa beberapa kasus orang tenggelam, pesawat yang jatuh ke laut, dan sebagainya, dengan alat ini dapat meringankan tugas para penyelam,” ujarnya.
Menurut seorang tim penyelam profesional freelance, Ahmad Syawaluddin berusia 43 tahun, Robot Kemas ini dapat menjadi solusi dari kesulitan para penyelam selama ini, yang mana sebelumnya tim penyelamat harus menyelam berulang kali dalam suatu pencarian.
Baca juga: Tuntut Hentikan Penyerobotan Tanah, Warga Gelar Aksi Demo di DPRD Sumsel
Baca juga: Punya Surat Bersertifikat, Abdullah Sahab Bantah Serobot Lahan Kebun Karet Warga di Gandus Palembang
“Selama ini kalau kita menyelam itu harus melakukan multi dive yang mana harus berulang-ulang menyelam sampai objek itu didapat, itu juga memiliki tingkat risiko untuk seorang penyelam,” ujarnya.
Sehingga dengan adanya alat atau robot Kemas ini, nantinya sebelum penyelam melakukan pencarian, alat dapat melakukan pendeteksian terlebih dahulu titik perkiraan letak objek yang hendak dicari.
“Ini dapat membantu misalnya mengarsir titik terlebih dahulu, mendeteksi orang tenggelam atau kapal yang hilang, setelah terdeteksi baru setelah itu penyelam melakukan penyelaman, sehingga pekerjaan kita efektif dan efisien,” ujarnya.

Selain risiko yang dapat terjadi bagi seorang penyelam, saat melakukan pencarian orang tenggelam, hal yang dikhawatirkan juga adalah adanya binatang air seperti buaya, ular dan lain sebagainya yang dapat mengancam keselamatan penyelam.
Berbeda di laut, sungai yang memiliki air yang keruh juga menjadi faktor kesulitan penyelam untuk menyisir titik objek pencarian.
“Semoga alat ini nantinya dapat kita manfaatkan secara luas, sehingga kesulitan yang selama ini dirasakan para penyelam dapat teratasi,” ujarnya.