OTT KPK
IMEJ PEJABAT 'BERSIH'Luntur, Nurdi Abdullah Kaya Raya, Hartanya Tembus Rp 51,3 Miliar
Kabar penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah oleh KPK masih mengejutkan publik.
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Kabar penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah oleh KPK masih mengejutkan publik. Ini karena citra bersih yang disandang Nurdin Abdullah selama ini.
Bahkan ia digadang-gadang sebagai salah satu pesaing dalam Pilpres 2024 mendatang.
Salah satunya Nurdin dipasangkan dengan Ridwan Kamil pada Pilpres 2024 nanti.
Kabar Gubernur Sulsei ditangkap oleh KPK dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) jubir KPK Ali Fikri
Ali mengatakan KPK melakukan operasi tangkap tangan ( OTT) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah pada Jumat (26/2/2021) malam.
"Benar, hari Jumat 26 Februari 2021 tengah malam, KPK melakukan giat tangkap tangan terhadap kepala daerah di Sulawesi Selatan terkait dugaan tindak pidana korupsi," kata Fikri saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (27/2/2021).
Seperti kepala daerah pada umumnya, Nurdin Abdullah memiliki harta miliaran rupiah.
Hal ini diketahui dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terakhir kali dilaporkan Nurdin kepada KPK pada 29 April 2020 untuk laporan periodik tahun 2019.
Ditilik dari elhkpn.kpk.go.id yang diakses pada Sabtu (27/2/2021) pagi, dalam LHKPN itu, Nurdin mengklaim memiliki harta Rp 51,35 miliar.
Nurdin dapat dikatakan sebagai juragan tanah lantaran harta yang dilaporkannya kepada KPK didominasi tanah dan bangunan.
Tercatat dalam LHKPN, Nurdin mengaku memiliki 54 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng hingga Kabupaten Soppeng.
Luas tanah dan bangunan milik mantan Bupati Bantaeng dua periode itu bervariasi mulai dari 44 meter persegi hingga yang terluas 18.166 meter persegi.
Secara total, puluhan tanah dan bangunan milik Nurdin diklaim senilai Rp 49.368.901.028.
Selain tanah dan bangunan, Nurdin mengaku hanya memiliki satu unit kendaraan, yakni mobil Toyota Alphard senilai sekitar Rp 300 juta.
Tak hanya itu, Nurdin juga mengaku memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 271,3 juta serta harta berupa kas dan setara kas senilai Rp 267,4 juta.