Raup Omzet Rp 5 -7 Juta Per Bulan Berkat Ternak Ayam Kalkun Berinkubator Listrik
"Telur dimasukkan selama 24 hari ke dalam inkubator buatan sendiri yang bahannya dari kotak kayu, diberi lampu bohlam dan pakai listrik ," ujar Fauzi
Sedikitnya 2,5 kwintal pakan habis dalam sebulan untuk konsumsi 34 ekor induk ayam kalkun.
"Cangkang telur itu mengandung kalsium yang tinggi dan bagus untuk konsumsi," jelas pria yang sudah menjalankan usahanya sejak dua tahun lalu.
Telur yang berkualitas sebelum penetasan dapat terlihat dari kondisi fisiknya.
Telur yang bagus akan memiliki ukuran yang besar.
"Nanti kalau sudah jadi indukan kelihatan juga akan memiliki kaki yang besar," ujar dia.
Ketika sudah besar dan siap untuk menghasilkan telur.
Fauzi tak pernah menggunakan zat kimia agar ayamnya bisa bertelur.
Hanya lewat proses secara alami, sehingga selalu ada jeda selama 40 hari setiap empat bulan sekali.
"Setiap empat bulan, pasti ayam ini berhenti bertelur selama 40 hari.
Kemudian bisa bertelur lagi," ujar dia.
Sebagai peternak, Fauzi mengutamakan kualitas telur.
Jika dipaksakan bertelur, ayam kalkun akan menghasilkan kualitas yang buruk.
Sehingga saat proses dimasukkan ke inkubator pun akan berjalan tidak baik karena telur gagal menetas.
"Nanti telurnya tidak ada embrionya, jadi dicek cuma kosong.
Biasanya kalau sudah begitu, nggak bisa menetas," ujarnya.