Jalan Berlumpur & Naik Perahu Bawa Trafo, Kisah Teknisi PLN Agar Listrik di Daerah Pelosok Optimal

Sebab itu, meski berada jauh dari pusat keramaian atau termasuk kawasan pelosok, petugas PLN terus siaga jikalau suatu waktu ada kendala pada listrik.

Editor: Refly Permana
istimewa
Sejumlah kendala yang dijumpai para teknisi PLN yang siaga di daerah-daerah terpencil, mulai dari jalan berlumpur hingga gangguan satwa liar. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - PT PLN (Persero) terus berupaya agar semua rumah tangga di Indonesia bisa mendapatkan akses listrik, termasuk bagi masyarakat yang tinggal di daerah pelosok desa.

Tentunya, butuh pemeliharaan supaya aliran listrik bisa dinikmati masyarakat sepanjang waktu.

Sebab itu, meski berada jauh dari pusat keramaian atau termasuk kawasan pelosok, petugas PLN terus siaga jikalau suatu waktu ada kendala pada listrik.

Salah satunya seperti yang dijalani Whempy Surya Adhityo, salah seorang teknisi PLN yang sudah dua tahun bertugas memberikan pelayanan kelistrikan di Kecamatan Muara Padang (jalur 18-21), Kecamatan Muara Sugihan (jalur 13-17), dan Kecamatan Air Sugihan (jalur 23-31), Kabupaten Banyuasin, provinsi Sumatera Selatan.

Kaget Digrebek Polisi, Bandar dan Pengedar Narkoba di OKU Selatan Ini Buang Sabu di Semak-semak

Ia menceritakan, selama bertugas keluar masuk jalan berlumpur sampai harus membawa trafo menggunakan perahu kayu pernah dijalani.

Tujuannya, supaya masyarakat bisa tetap produktif dengan aliran listrik yang terjaga 24 jam. 

"Tantangan paling besar akses infrastruktur jalan di daerah Jalur Kabupaten Banyuasin, mayoritas masih tanah.

Semisal ada gangguan atau kerusakan seperti trafo rusak atau tiang patah, butuh waktu penanganan yang tak bisa disamakan dengan daerah perkotaan.

Sebab, material harus dibawa dari Palembang dulu," jelasnya. 

Belum lagi ketika masuk musim penghujan, akses jalan semakin sulit dilalui sehingga moda transportasi sungai menjadi pilihan.

Untuk mencapai satu lokasi desa yang alami gangguan listrik, bisa sampai 1-2 Jam. 

Tepat 7 Hari Istri Meninggal, Pensiunan PNS Diusir dari Rumah, Uang di ATM Dikuasai Ipar

"Saat turun dari kapal biasanya minta bantuan warga atau desa untuk pinjem alat jonder sawah angkut material sampai ke lokasi gangguan.

Kadang untuk mencari tahu penyebab gangguan butuh waktu 3-4 jam karena memang dengan kondisi jalan berlumpur.

Maksimal kami upayakan pengerjaan rampung dalam 1x24 jam. Seandainya kondisi cuaca baik dan jalan bagus 30 menit sudah tertangani oleh petugas," ujar Whempy. 

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved