Alasan 2 Polisi Jadi Pengkhianat Jual Senjata ke KKB Meski Rekan Ikut Gugur: 600 Butir Rp 1,5 Juta
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat mengatakan, ada dua puncuk senjata yang hendak dijual.
Ratusan warga yang mengungsi berasal dari 4 dusun di Kampung Mamba dan saat ini sementara ditampung di komplek Pastoran Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Administrator Keuskupan Timika Marthen Kuayo menyebut pengungsian ini adalah yang kedua setelah sebelumnya sekitar 650 orang mengungsi akibat penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata terhadap 2 warga sipil di Sugapa Intan Jaya pada tanggal 8 Februari 2021.
Warga yang mengungsi saat ini membutuhkan makanan dan pakaian layak pakai.
Sebelumnya, 3 anggota kelompok kriminal bersenjata tewas ditembak oleh aparat karena mencoba merampas senjata milik personel TNI di Intan Jaya, Papua.
Dalam kontak tembak, aparat melumpuhkan 1 anggota KKB, kemudian dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan.
Dua anggota KKB lain mencoba membawa kabur rekannya, dan berusaha merampas senjata milik aparat sehingga aparat melakukan tindakan tegas dan melumpuhkan ketiganya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Alasan 2 Polisi Rela Jadi Pengkhianat Menjual Senjata ke KKB Papua Padahal Rekan Ikut Gugur
Sosok Praka MS, Oknum TNI yang Jual Amunisi ke Papua
Berikut ini sosok Praka MS (inisial), oknum TNI yang diduga menjual amunisi ke kelompok kriminial bersenjata (KKB) Papua.
Praka MS diduga menjual 600 butir peluru kaliber 5,56 milimeter dari Ambon, Maluku ke Papua.
Terungkapnya kasus penjualan amunisi ilegal ini bersamaan dengan penjualan dua pucuk senjata api yang dilakkan dua oknum polisi, Bripka ZP dan Bripka RA ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Keduanya adalah anggota Polres Kota Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.
Sementara Praka MS adalah anggota Batalyon 733/Masariku Ambon.
Hingga Selasa (23/2/2021) pagi, pihak Kepolisian Daerah Maluku dan Datesemen Polisi Militer Komando Daerah Militer/XVI Pattimura membenarkan adanya kasus tersebut.
Dikutip dari Kompas.id, Komandan Detasemen POM Kodam XVI/Pattimura Kolonel CPM J Pelupessy mengatakan, Praka MS sedang dalam pemeriksaan penyidik POM.