Gaji Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Hidup, Kisah Peternak Ayam Potong yang Baru Saja Kehilangan Anaknya

Kedua pasangan ini merantau ke Talang Kelapa, Banyuasin untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bekerja di peternakan ayam di Talang Dabok

Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Refly Permana
sripoku.com/rere
Orangtua dari bocah yang tenggelam di galian batu bata yang ada di Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasangan suami istri, Katimin dan Armi, baru saja kehilangan anak mereka yang bernama Bayu Bambang Anugrah.

Bocah 11 tahun yang bernasib malang itu tenggelam di galian batu bata yang  ada di Desa Sungai Rengit, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin pada Rabu (17/2/2021).

Kini, jenazahnya sudah dimakamkan, tampak anggota dari Polsek Talang Kelapa berada di rumah duka sembari memberikan sedikit santunan.

KAYA 10 Keturunan, Jennifer Jill Ingat Pesan Terakhir Mendiang Suami:Kau Sempurna

Katimin, ayah dari almarhumn Bayu, mengatakan ia dan istri baru dua bulan terakhir datang ke Sumatera Selatan.

Kedua pasangan ini merantau ke Talang Kelapa, Banyuasin untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bekerja di peternakan ayam di Talang Dabok, Desa Sungai Rengit, Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin.

Sedangkan Bayu, baru dua minggu berada di Talang Kelapa.

Sebelumnya, Bayu tinggal bersama neneknya di Lampung.

Namun, karena situasi keluarga, korban dijemput oleh orangtuanya untuk ikut bersama kedua orangtuanya ke Talang Kelapa.

Namun naas, dua minggu berada di Talang Kelapa, Bayu menjemput ajalnya setelah tenggelam di kolam galian batu bata.

Ramalan 12 Zodiak Cinta Besok, Jumat 19 Februari 2021:Capricorn Jangan Mengabaikan Perasaan Pasangan

"Waktu itu kami lagi istirahat, sekira pukul 09.00 WIB.

Dia pamit memang, cuma tidak tau mau kemana, biasanya ngantar temannya di depan jalan inilah," kata Katimin.

Namun setelah satu jam dari pamitnya Bayu, pihak keluarga mendapati kabar bahwa anaknya tersebut sudah tenggelam di kolam galian tersebut.

"Dia tidak pernah pergi bermain sejauh itu, baru inilah. Mendapat kabar kejadian tersebut kami sangat syok," kata Katimin.

Merantau dari Lampung Utara Way Kanan, Katimin mengajak istrinya Armi dan anak bungsunya. Ia pun bekerja sebagai penjaga dan mengurusi peternakan ayam.

"Baru panen jadi ayamnya belum ada. Jadi, gaji kami ini dihitung perkilo. Satu kg ayam, kami dapat 300 rupiah.

Kalau panennya, banyak kami dapat banyak juga. Kemarin itu, dapat Rp 4.5 juta dalam 2 bulan kerja," kata Katimin, Kamis (18/2/2021).

Ia mengungkapkan, meski upah yang diterima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, akan tetapi ia masih bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan. 

Kronologi Kecelakaan di Jalintim Palembang-Betung yang Sebabkan Dua Sejoli Meninggal Dunia

Terkait kepergian anak kedua dari tiga bersaudara tersebut, pihak keluarga pun sudah mengiklaskan semuanya.

"Keluarga sudah ikhlas karena semua sudah jalannya baru, baru satu setengah bulan disini.

Pergi ke sini niatnya merantau tapi anak saya justru berpulang," katanya

Duka pun turut dirasakan oleh pihak kepolisian dari Polsek Talang Kelapa yang turut mengantarkan langsung jenazah Bayu Bambang Anugrah (11) ke rumah duka pada Rabu (17/2/2021) sore.

Kamis (18/2/2021) sore sekira pukul 16.00 WIB, anggota Polsek Talang Kelapa yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Talang Kelapa, Kompol Haris Munandar, mendatangi rumah duka Bayu Bambang Anugrah.

Dicegat Dipukul dan Diperkosa di Hutan, Gadis 16 Tahun Melawan Sebisanya, Pelaku Lengah, Ditangkap

Menempuh jarak satu setengah jam dari Polsek Talang Kelapa, rumah duka masuk cukup jauh ke dalam desa yang mana berada di ujung Desa Dabok.

Saat masuk di persimpangan Kelurahan Air Batu, jalan pun tidak mulus dan dipenuhi tanah.

Terlebih lagi saat perjalanan menuju kerumah duka cuaca pun sedang diguyur hujan yang cukup deras.

Jalan menuju Desa Dabok dipenuhi lumpur sisa dari hujan yang turun sejak siang di daerah tersebut.

Perjalanan setidaknya melewati beberapa desa yang cukup jauh. Daerah sekitar juga masih banyak ditumbuhi oleh tanaman liar dan juga perkebunan warga.

Menggunakan mobil double cabin, perjalanan pun tidak menemui hambatan hingga tibalah di perumahan yang merupakan mes milik pemilik peternakan ayam tempat kedua orangtua korban bekerja.

Aksi Kompol Yuni di Acara 86 saat Gerebek Bandar Narkoba: Dulu Heroik, Kini Malah Positif Narkoba

Tampak rumah yang ditempati oleh kedua orangtua korban yang cukup jauh dari pemukiman warga dan juga dekat dengan kandang peternakan ayam.

Setibanya di lokasi, suasana haru pun masih tampak dari keluarga korban.

Melihat kedatangan pihak kepolisian pun, anggota keluarga bersama tetangga korban langsung keluar menyambut kedatangan pihak kepolisian.

Ibu korban yakni Armi tampak masih berkaca-kaca seakan masih belum percaya anak kedua dari tiga bersaudara tersebut pergi dengan cara seperti itu.

Beberapa kali Armi mengusap mukanya dengan menggunakan jilbab menahan sedih atas kejadian tersebut.

Anggota Polsek yang datang pun langsung membagikan bantuan berupa sembako kepada keluarga Bayu Bambang Anugrah.

Pembagian ini pun selain dihadiri langsung oleh Kapolsek Talang Kelapa, Kompol Haris Munandar turut hadir Wakapolsek AKP Kusnaidi dan Kanit Reskrim Iptu Nugraha Pandji.

Iky Tak Mau Ambil Haknya Adik Bintang, Anak Sule Kuak Fakta Terkini Konflik Aset Lina Jubaedah

Rumah duka yang ditempati pasangan suami istri asal Lampung ini pun tampak memprihatinkan.

Rumah kayu dengan ukuran 6x3 meter ini ditempati oleh Katimin dan Armi bersama kedua orang anaknya berdekatan dengan kandang peternakan ayam tersebut.

Keluarga pun sudah mengiklaskan kepergian Bayu Bambang Anugrah mengingat semuanya ini merupakan jalan yang harus diterima keluarga.

"Keluarga sudah ikhlas karena semua sudah jalannya baru, baru satu setengah bulan disini. Pergi kesini niatnya merantau tapi anak saya justru berpulang," kata Armi mengatakan kepada pihak kepolisian dengan mata berkaca-kaca, Kamis (18/2/2021).

Jenazah Bayu pun usai sampai dirumah duka tepatnya setelah sholat magrib langsung dimakamkan di pemakaman umum setempat.

Dikatakan Armi, dirinya bersama sang suami yang berasal dari Lampung baru dua bulan ini bekerja di peternakan tersebut.

Sedangkan Bayu baru dua minggu berada di tempat tersebut yang sebelumnya tinggal bersama neneknya di Lampung.

TEREKAM CCTV Cara Joko Zulkarnain Tahanan Kejari Palembang Kabur, Nyamar saat Ditinggal 20 Menit

Katimin, bapak dari Bayu mengungkapkan selama ini tidak pernah anaknya tersebut pergi bermain sejauh hingga 3 kilometer.

"Waktu itu kami lagi istirahat, sekira pukul 09.00 WIB. Dia pamit memang, cuma tidak tau mau kemana biasanya ngantar temannya di depan jalan inilah," kata Katimin.

Namun setelah satu jam dari pamitnya Bayu, pihak keluarga mendapati kabar bahwa anaknya tersebut sudah tenggelam di kolam galian tersebut.

"Dia tidak pernah pergi bermain sejauh itu, baru inilah. Mendapat kabar kejadian tersebut kami sangat syok," kata Katimin.

Terkait dengan bantuan dari pihak kepolisian, pihak keluarga sangat berterimakasih telah dibantu mulai dari pengantaran jenazah hingga proses pemakaman jenazah korban.

"Kami sangat berterimakasih kepada bapak kepolisian yang sudah datang kesini untuk memberikan kami oleh-oleh ini. Baginilah keadaan kami, baru dua bulan tinggal disini," kaya Katimin menahan kesedihannya.

Terkait pengantaran jenazah anaknya menggunakan mobil patroli kepolisian karena tidak memiliki uang, Katimin mengatakan memang benar keadaan keluarga demikian.

Wagub Sumsel H Mawardi Yahya Menilai Meningkatnya Angka Kemiskinan Dampak dari Protokol Kesehatan

"Yang kami tau semuanya sudah bersih semua mulai dari pengurusan jenazah sampai jenazah dikuburkan.

Memang tidak ada biaya, mau pulang ke lampung juga tidak ada biaya. Terimakasih kepada semua aparat yang telah membantu kami" katanya.

Sementara itu, Kapolsek Talang Kelapa, Kompol Haris Munandar mengatakan dirinya mengarahkan anggotanya untuk mengantarkan jenazah korban menggunakan mobil patroli dikarenakan pihak keluarga tidak memilik biaya.

"Selain itu juga karena ambulance dari RS Polri M Hasan Palembang semuanya sedang beroperasi," kata Haris Munandar.

Kedatangan pihak kepolisian dari Polsek Talang Kelapa dikarenakan ingin membantu keluarga korban yang tidak mampu.

"Ini merupakan bentuk responsibilitas kami sebagai pihak kepolisian menyikapi adanya warga yang membutuhkan bantuan, jadi kami langsung turun membantu warga," kata Haris Munandar.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved