Apa Itu Qodho Puasa, Begini Cara Mengganti Puasa Ramadhan jika Lupa Bilangannya oleh Buya Yahya

Bagaimana cara mengganti atau meng-qodho puasa Ramadhan yang telah lalu jika lupa bilangan harinya?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya 

"Semua puasa yang ditinggalkan harus diqodho (diganti) dan qodho-nya semestinya waktu meninggalkan puasa itu, karena bandel dia melanggar Allah maka wajib dibayar kontan," jelas Buya Yahya.

"Nggak boleh main-main, akan tetapi sebagian dari kita ini karena kebodohan, pergaulan, sehingga belum punya ilmu, sehingga ya begitulah ia meninggalkan puasa waktu SMA dulu, ikut sana, ikut sini, yasudahlah," tambahnya.

"Kalau begitu wajib diqodho, bolehlah dicicil, tapi harus segera diselesaikan di tahun itu kalau bisa," lanjutnya.

Lantas, bagaimana jika lupa berapa hari meninggalkan puasa wajib tersebut?

"Bagaimana bilangannya? Bilangannya boleh anda kira-kira, sebelum anda meng-qodho anda kira-kira, setelah anda kira-kira ingat-ingat lagi tahun pertama kira-kira berapa hari, tahun kedua mulai dari umur baligh anda bukan masa kecil," tuturnya.

"Misalnya 2 tahun pertama kurang lebihnya 10, 11, 12, tulis 12, nda jumlah, setelah itu anda hitung jumlahnya, anda ingat jumlahnya," jelas Buya Yahya.

"Misalnya saya hitung saya itu sudah umur berapa, kemudian mulai dari 15 tahun, berarti saya itu kurang lebihnya 13 tahun jarang puasa, berarti 20 hari, paling ndak puasa 10 hari, berarti 20 hari kali 12 tahun, kalikan, setelah dikalikan 12 menjadi 240 hari," jelasnya.

"Lupakan yang lalu, anda mengingat bilangannya saja, kenapa anda hendaknya mengingat bilangan saja? supaya anda tidak terbawa keragu-raguan dulu berapa sih, sudah lupa," tambahnya.

"Jadi anda kira-kira dulu dan anda pastikan dengan kira-kira, setelah itu anda tidak usah pake kira-kira, anda percaya dengan bilangan yang sudah anda pastikan," paparnya.

"Berarti utangku 240 hari, berarti saya sekarang mulai meng-qodho 240 hari, satu, dua, tiga cicil sampai selesai," ujarnya.

"Kalau anda tidak ngira-ngira, biarpun anda sudah puasa mungkin melebihi daripada utang, anda tetep dalam keragu-raguan, karena anda belum pastikan berapa utang utangku," tambahnya.

Dalam hal utang puasa ini, maka Buya Yahya mengumpamakan dengan utang dalam bentuk materi.

"Sama, utang dengan orang tuh nyicil bayar, tapi nggak tau utangnya berapa, ya nggak tau terus mau bayar sampai kapan?," tuturnya.

"Pastikan dulu utang saya berapa nih, saya juga nggak tau, sekarang ambil kesepakatan kira-kira, saya banyak sekali ambilnya, pusing saya ngitungnya ya sudah saya anggap utangmu 10 juta, kan beres gitu, kalau belum nggak beres anda bayar lagi, bayar lagi, anda merasa cukup, dia belum merasa cukup, kan repot," jelasnya.

"Jadi dikira-kira dulu berapa, baru anda melangkah tentang meng-qodho, pastikan bilangannya terlebih dahulu," tukasnya.

Baca juga: BUKAN Puasa Saja, Ini Daftar Amalan Istimewa di Bulan Rajab Baca Tasbih hingga Istighfar Pagi & Sore

SUBSCRiBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved