PRADA Maulana Tetap Ingin Angkat Senjata, Wajahnya Terkena Peluru Rekoset, Baku Tembak TNI vs KKB

Prajurit TNI ini mendapat perawatan medis setelah terkena rekoset amunisi saat baku tembak dengan KKB.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tangkap layar YouTube Tribun Medan Official
Prada Maulana 

SRIPOKU.COM - Kembali anggota TNI jadi korban penembakan KKB Papua.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah.

Video seorang Prajurit TNI tampak bersimbah darah di wajahnya setelah terkena pantulan peluru atau rekoset saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Jenggerpaga, Kabupaten Puncak Papua, Sabtu (13/2/2021).

Prajurit TNI ini mendapat perawatan medis setelah terkena rekoset amunisi saat baku tembak dengan KKB.

Prajurit TNI tersebur bernama Prada Maulana itu adalah anggota Satgas Pamrahman Yonif 751/MTL.

Dikutip dari Tribun Medan, wajah Prada Maulana bersimpah darah, setelah pantulan peluru (rekoset) mengenai bagian hidung.

Rekan Maulana tampak sigap memberikan pertolongan.
Wajah Prada Maulana bersimpah darah, setelah pantulan peluru (rekoset) mengenai bagian hidung.

Meski merasa sakit, Prada Maulana masih sempat mengambil kembali senjatanya lalu mengosongkan peluru untuk safety.

Baku tembak ini terjadi saat aparat gabungan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) penikaman tukang ojek A.n Rusman H.R (Suku Bugis) yang terjadi pada tanggal 09 Februari 2021.

Prada Maulana
Prada Maulana (Tangkap layar YouTube Tribun Medan Official)

Baca juga: Tembak Prajurit TNI, KKB Papua Tebar Ancaman Teror Aparat Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Marah

Pelaku penikaman diduga KKB

Seorang warga bernama Rusman tewas setelah ditikam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Ilambet, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Selasa (9/2/2021) petang.

Kapolres Puncak, AKBP Dicky Saragih membenarkan kejadian tersebut dan menyebut para pelaku adalah KKB.

"Pelaku berjumlah enam orang, kami sedang dalami apakah mereka dari kelompok Lekagak Telenggen atau Militer Murib," kata Dicky, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa malam.

Korban yang berprofesi sebagai tukang ojek pertama kali dilihat oleh saksi DL tengah dianiaya oleh enam orang sekitar pukul 18.30 WIT.

Menurut Dicky, saat itu saksi sedang berjalan dari Kampung Tuanggi menuju Kampung Ilambet dan kemudian melihat sekelompok orang sekira enam orang melakukan pengeroyokan terhadap korban.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved