Kisah Cinta Suami Isteri Tunanetra, Pikul Dagangan Berdua Agar Tetap Bersama dan Saling Menjaga
Setiap hari keduanya (pasutri) berjalan kaki sambil memikul bambu di bahu untuk berjualan. Kendati harus meraba-raba jalan dengan menggunakan tongkat
SRIPOKU.COM, MATARAM - Meskipun terasa gelap dunia ini tak menyurutkan hati untuk saling jatuh hati.
Hidup bersama.
Selalu berdua.
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
Suka dan duka diarungi bersama.
Inilah kira-kira yang bisa kita sematkan dengan Kamel Putri (21) dan Setiawan, pasangan tunanetra yang setiap hari jalan bersama memikul keripik, kerupuk dan kemplang untuk menyambung hidup.
Keduanya berasal dari Lampung.
Mereka sepakat menikah walau sama-sama tunanetra.
Mereka berjualan di daerah Bandar Lampung.
Setiawan dan Putri hanya saling mengenal melalui suara dan nada bicara.
Baca juga: Terawangan Seorang Tunanetra Ada Emas Batangan1Kg di Bawah Rumah, Penghuni Cari Utangan Bayar Mahar
Dikenalkan saudara
"Dalam hati saya, waktu belum nikah itu, saya sudah yakin kalau dia (Putri) akan jadi istri saya,” kata Setiawan, Selasa (12/2/2020).
Berawal dari dikenalkan oleh saudara, mereka akhirnya menikah pada tahun 2016.
"Namanya sudah jodoh, Mas.
Baru kenal udah ngeresep (meresap) di hati," katanya.