Berita Palembang

Din Syamsudin Dituding Radikal dan Dilaporkan, Ini Komentar PW Muhammadiyah Sumsel

Din juga dilaporkan GAR ITB ke Komisi Aparat Sipil Negara (KASN) sebagai radikal, anti-Pancasila dan anti-NKRI.

Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Yandi Triansyah
(Kompas.com)
Din Syamsuddin. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin belakangan ini mendapat tuduhan yang menimbulkan gelombang simpati melalui penandatanganan petisi.

Din Syamsuddin sebelumnya dituding sebagai radikal oleh Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB).

Din juga dilaporkan GAR ITB ke Komisi Aparat Sipil Negara (KASN) sebagai radikal, anti-Pancasila dan anti-NKRI.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumsel, Prof Romli mengatakan bahwasannya Din Syamsuddin tidak dilaporkan sebagai orang yang radikal.

Dikatakannya, GAR ITB melaporkan Din Syamsuddin sebagai ASN yang anti terhadap pemerintahan.

"Sebetulnya pak Din tidak dilaporkan sebagai orang yang radikal, agak aneh melihatnya ini. Dia melaporkan pak Din sebagai ASN, karena anti terhadap pemerintah padahal kan tidak boleh dikarenakan ASN itukan abdi negara," kata Prof Romli saat dikonfirmasi, Senin (15/2/2021).

Namun dikatakan Prof Romli, yang muncul di permukaan justru Din Syamsuddin dilaporkan karena radikal.

Prof Romli menilai dari segi organisasi melihat laporan tersebut lemah.

"Pak Din termasuk banyak menyampaikan kritik, jadi timbulah pro dan kontra. Secara institusi tidak ada hubungan dengan Muhammadiyah, secara moral pak Din kan mantan pimpinan muhammadiyah dan kader muhammadiyah," lanjut Romli.

Prof Romli mengatakan sosok Din Syamsuddin merupakan orang yang moderat dan bukanlah orang yang radikal.

Disebutkannya, Radikal sendiri merupakan anti pancasila dan melawan pemerintah.

Sedangkan Din Syamsuddin bukanlah melawan pemerintah namun melakukan kritik terhadap pemerintah.

"Memang agak keras dalam mengkritik. Keras dan radikal ini berbeda, pak Din ini moderat, yang selalu mengembangkan moderasi Islam," katanya.

Sebagai orang Muhammadiyah, secara moral tentunya ikut bersimpati tentang hal tersebut. Oleh karena itu banyak kader Muhammadiyah mengeluarkan opini dan pandangan terhadap GAR.

GAR dinilai tidak tepat melaporkan Din Syamsuddin sebagai orang radikalisme.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved