Apa Arti Istidraj dan Bedanya dengan Berkah? Kenali Tanda-tanda Kenikmatan yang Diberikan Allah SWT

Banyak yang mengira istidraj itu adalah berkah yang dilampahkan Allah untuknya, padahal sebenarnya itu merupakan azab tertunda baginya.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Sudarwan
Ilustrasi istidraj 

Ujian ini bertujuan untuk menguji seseorang, utamanya dalam hal menguji seberapa jauh keimanan dan ketaqwaan seseorang.

Dalam Al-Quran, Allah berfirman:

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (begitu saja) mengatakan "Kami telah beriman”, sedang mereka tidak lagi diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sungguh mengetahui orang-orang yang dusta. [QS. Al-Ankabut (29): 2-3].

Kandungan dari ayat tersebut memerangkan bahwa ujian tetap akan diberikan oleh Allah untuk mengukur kadar keimanan dan ketaqwaan kita, sehingga akan jelas terlihat seberapa kuat iman dan taqwa kita, bukan sekedar keimanan dan ketaqwaan yang merupakan dusta kebohongan belaka.

Seberat apapun ujian jangan sampai melunturkan kada iman dan taqwa, dan tetap istiqomah berada di jalan-Nya.

Dan pada dasarnya ujian yang diberikan oleh Allah sudah diukur sesuai dengan batas kemampuan seseorang.

Semakin tinggi suatu pohon akan terasa semakin kencang angin yang menerpa, begitu juga keimanan semakin kuat iman kita maka ujian pun akan lebih berbobot dibandingkan dengan orang-orang yang ketaqwaannya biasa-biasa saja.

Adzab

Adzab adalah suatu musibah yang menimpa kepada orang-orang yang memang selalu melalaikan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah.

Tujuannya dari adzab ialah sebagai suatu peringatan agar kita mau bertobat dan kembali lagi di jalan yang diridhoi-Nya.

Ketika seseorang sedang rajin-rajinnya maksiat, tidak beribadah, lalu datang suatu musibah, bukan lagi suatu ujian, namun itu adalah suatu adzab sebagai peringatan buat seseorang.

Dalam hal ini seseorang yang mendapat suatu adzab dapat dikatakan masih beruntung karena hanya sebatas adzab yang diberikan untuk mengembalikan seseorang ke jalanNya.

Sehingga masih ada kesempatan untuk bertaubat, mulai untuk memperbaiki diri. Dan banyak bermuhasabah.

Istidraj

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita pernah menjumpai seseorang yang tidak pernah menjalankan perintah Allah.

Seperti contoh; Tidak pernah mengerjakan sholat, lalai untuk menunaikan zakat, cenderung berubat maksiat dan bahkan menyekutukan Allah.

Orang tersebut terlihat lancar dalam hal usaha dan bisnisnya, semakin maju dan tidak ada beban dalam hidupnya, maka dapat kkta golongkan orang tersebut sedang menerima istidraj dari Allah.

Riwayat sebuah hadits, Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

Jika kamu melihat Allah memberikan kenikmatan dunia untuk seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan kemaksiatan, maka hakikatnya itu adalah istidraj dari Allah.”

Kemudian Nabi Muhammad SAW., membacakan firman Allah, Surat Al-An’am ayat 44;

Ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami timpakan siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. [HR. Ahmad, No.17349, At-Thabrani dalam Al-Kabir, No.913, (sahih Al-Albani dalam As-Shahihah, No.414)]

Inilah Waktu Satu Jam Terbaik Berdoa Niscaya Doanya Diijabah, Amalan-Amalan Istimewa di Hari Jumat

Video 4 Amalan Paling Istimewa di Hari Jumat, Inilah Waktu Satu Jam Paling Kuat agar Diterima Doanya

Ini Kebiasaan Syekh Ali Jaber Sebelum Tidur, Amalan Rasul Tak Pernah Tinggal hingga Sakaratul Maut

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved