Apa Arti Istidraj dan Bedanya dengan Berkah? Kenali Tanda-tanda Kenikmatan yang Diberikan Allah SWT

Banyak yang mengira istidraj itu adalah berkah yang dilampahkan Allah untuknya, padahal sebenarnya itu merupakan azab tertunda baginya.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Sudarwan
Ilustrasi istidraj 

SRIPOKU.COM - Allah akan memberikan nikmat pada umatnya.

Namun dapatkah kalian membedakan apakah itu berkah dari Allah atau malah Istidraj?

Ya, kenapa sering sekali kitta salah mengartikan tentang istidraj?

Banyak yang mengira istidraj itu adalah berkah yang dilimpahkan Allah untuknya, padahal sebenarnya itu merupakan azab tertunda baginya.

Untuk lebih lengkapnya simak penjelasan di bawah ini.

Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh.

Istidraj bertujuan untuk memberikan Azab yang pedih atas darimu dihari pemabalasan.

Sederhananya adalah, jika kita dapati seseorang yang semakin buruk kualitas ibadahnya.

Semakin tidak ikhlas, berkurang kuantitasnya, sementara maksiat semakin banyak, baik maksiat kepada Allah dan manusia.

Doa Nikita Mirzani untuk Mendiang Maheer At-Thuwailibi : Semoga Diampuni Semua Dosanya

Lupakan Perseteruan, Nikita Mirzani Kirim Doa untuk Ust Maheer:Semoga Dilapangkan Kuburnya

Inilah 7 Amalan Sunnah Hari Jumat Dianjurkan Rasulullah SAW, Mulai Membaca Surah Ini & Perbanyak Doa

Lalu rezeki baginya Allah berikan melimpah ruah, kesenangan hidup begitu mudah didapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Allah berikan keluarbiasaan pada kekuatan tubuhnya.

Maka, hati-hatilah bisa jadi ini adalah istidraj baginya, bukan karamah, secara berangsur Allah menariknya dalam kebinasaan.

Kemudian menurut Ustadz Hanan Attaki, Allah selalu dengan hambaNya saat diberi nikmat.

Karena tanpa itu, maka seseorang akan jatuh justru pada dosa dosa karena dia dapat banyak mendapatkan kenikmatan hidup.

Kalau Allah SWT tidak menjaga dia saat dia diberi nikmat, maka nikmat itu justru menjadi jalan untuk terjerumus ke pada banyak dosa.

Kenikmatan itulah yang menjadikan penghalang bagi dia untuk dia mengingat Allah tepat waktu.

Kalau orang orang seoerti ini terus terusan dalam jangka waktu yang lama, nanti dia akan terjebak ke dalam Istidraj.

"Setelah sekian lama tapi, jangan saat melihat orang dapat nikmat sudah kita berfikir bahwa dia mendapatkan Istidraj oleh Allah, itu sama saja kita iri dengki sama orang lain," kata Ustadz Hanan Attaki.

Karena Allah tidak meng Istidraj hamba-Nya, hanya sekali terjatuh.

"Allah tidak seperti kita, Allah tidak mudah patah hati, Allah itu di khianati hamba-Nya berkali-kali, Allah sabar menunggu kita bertaubat dan selalu berbaik sangka bahkan kepada kita walaupun Allah maha tahu tentang nasib kita," ujar Ustadz Hanan Attaki.

Tertulis dalam Tafsir Al Muyassar tentang ayat Az-Zumar 49 ini:

Tetapi kebanyakan manusia –karena kebodohan dan buruknya prasangka mereka- tidak mengetahui bahwa hal itu merupakan istidraj dari Allah dan ujian bagi mereka agar mensyukuri nikmat. (Tafsir Al Muyassar, 1/464)

Hal ini juga dikabarkan oleh hadits Nabi dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi bersabda:

Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba berupa nikmat dunia yang disukainya padahal dia suka bermaksiat, maka itu hanyalah istidraj belaka.

Lalu Rasulullah membaca: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;

sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Al An’am: 44). (HR. Ahmad No. 17311. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mentatakan: hasan. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 17311), Begitulah istidraj.

Ada pun jika ada kenikmatan dunia diberikan kepada orang mu’min, shalih, ahli ibadah, bukan orang kafir dan ahli maksiat, maka itu merupakan nikmat Allah yang disegerakan baginya di dunia, atau bisa juga ujian untuk meninggikan lagi kedudukannya. Wallahu a’lam

15 Keutamaan Hari Jumat bagi Wanita Muslimah, Dianjurkan Memotong Kuku hingga Perbanyak Doa

10 Hal Penyebab Doa Tak Dikabulkan Allah SWT Termasuk Mencari Aib Orang Hingga Tak Pernah Bersyukur

Kumpulan Doa Sholat dan Terjemahannya, Mulai Dzikir Setelah Sholat Magrib Dilengkapi Artinya

Lantas apa tanda-tandanya

Ada beberapa ciri-ciri istidraj. Yang paling sering dijumpai adalah perilaku malas beribadah, namun terasa begitu nikmat menjalani hidup.

Misalnya, seorang muslim jarang atau bahkan tidak pernah menunaikan salat wajib, namun pekerjaannya berjalan lancar.

Dia juga berkecukupan dari segi materi, serta menjalani hidup yang layak.

Sesungguhnya, kelancaran rezeki yang diterima adalah ujian dari Allah SWT, apakah dia akan terus terjebak atau mulai berpikir dari mana datangnya semua nikmat dalam hidup.

Tanda lain tertimpa istidraj adalah dilimpahi ketenangan hidup, sementara diri sendiri tak lepas dari kegiatan maksiat.

Orang-orang yang terjebak dalam istidraj justru menyombongkan kenikmatan hidup yang dia peroleh.

Dia merasa tenang berbuat maksiat karena gak sedikit pun kenikmatan hidupnya terasa berkurang.

Jarang sakit pun merupakan ciri-ciri Istidraj.

Siapa, sih yang gak ingin tubuh dan jiwanya selalu sehat? Ternyata, sakit justru termasuk bentuk nikmat dari Allah SWT.

Justru orang-orang yang jarang terkena penyakit bisa jadi termasuk golongan yang tertimpa istidraj.

Sakit adalah bentuk rasa sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.

Orang yang sakit akan diuji kesabaran dan keimanannya.

Kepada siapa mereka akan meminta kesembuhan, apakah Allah SWT atau sosok lainnya.

Nah, salah satu tanda istidraj adalah jarang tertimpa penyakit.

Merasa tubuh dan jiwanya selalu sehat, orang-orang biasanya akan lalai dan terlena pada urusan duniawi.

Saking Dahsyatnya Amalan ini, Rasulullah Tak Pernah Meninggalkannya hingga Sakaratul Maut Sekalipun

Padahal Jaminannya Surga, 5 Amalan Sederhana yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW Ini Banyak Diremehkan

Inilah 7 Amalan Sunnah Hari Jumat Dianjurkan Rasulullah SAW, Mulai Membaca Surah Ini & Perbanyak Doa

Beda Ujian, Azab dan Istidraj

Ujian

Ujian adalah suatu musibah yang menimpa kepada orang-orang yang beriman dan rajin beribadah.

Ujian ini bertujuan untuk menguji seseorang, utamanya dalam hal menguji seberapa jauh keimanan dan ketaqwaan seseorang.

Dalam Al-Quran, Allah berfirman:

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (begitu saja) mengatakan "Kami telah beriman”, sedang mereka tidak lagi diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sungguh mengetahui orang-orang yang dusta. [QS. Al-Ankabut (29): 2-3].

Kandungan dari ayat tersebut memerangkan bahwa ujian tetap akan diberikan oleh Allah untuk mengukur kadar keimanan dan ketaqwaan kita, sehingga akan jelas terlihat seberapa kuat iman dan taqwa kita, bukan sekedar keimanan dan ketaqwaan yang merupakan dusta kebohongan belaka.

Seberat apapun ujian jangan sampai melunturkan kada iman dan taqwa, dan tetap istiqomah berada di jalan-Nya.

Dan pada dasarnya ujian yang diberikan oleh Allah sudah diukur sesuai dengan batas kemampuan seseorang.

Semakin tinggi suatu pohon akan terasa semakin kencang angin yang menerpa, begitu juga keimanan semakin kuat iman kita maka ujian pun akan lebih berbobot dibandingkan dengan orang-orang yang ketaqwaannya biasa-biasa saja.

Adzab

Adzab adalah suatu musibah yang menimpa kepada orang-orang yang memang selalu melalaikan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah.

Tujuannya dari adzab ialah sebagai suatu peringatan agar kita mau bertobat dan kembali lagi di jalan yang diridhoi-Nya.

Ketika seseorang sedang rajin-rajinnya maksiat, tidak beribadah, lalu datang suatu musibah, bukan lagi suatu ujian, namun itu adalah suatu adzab sebagai peringatan buat seseorang.

Dalam hal ini seseorang yang mendapat suatu adzab dapat dikatakan masih beruntung karena hanya sebatas adzab yang diberikan untuk mengembalikan seseorang ke jalanNya.

Sehingga masih ada kesempatan untuk bertaubat, mulai untuk memperbaiki diri. Dan banyak bermuhasabah.

Istidraj

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita pernah menjumpai seseorang yang tidak pernah menjalankan perintah Allah.

Seperti contoh; Tidak pernah mengerjakan sholat, lalai untuk menunaikan zakat, cenderung berubat maksiat dan bahkan menyekutukan Allah.

Orang tersebut terlihat lancar dalam hal usaha dan bisnisnya, semakin maju dan tidak ada beban dalam hidupnya, maka dapat kkta golongkan orang tersebut sedang menerima istidraj dari Allah.

Riwayat sebuah hadits, Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

Jika kamu melihat Allah memberikan kenikmatan dunia untuk seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan kemaksiatan, maka hakikatnya itu adalah istidraj dari Allah.”

Kemudian Nabi Muhammad SAW., membacakan firman Allah, Surat Al-An’am ayat 44;

Ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami timpakan siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. [HR. Ahmad, No.17349, At-Thabrani dalam Al-Kabir, No.913, (sahih Al-Albani dalam As-Shahihah, No.414)]

Inilah Waktu Satu Jam Terbaik Berdoa Niscaya Doanya Diijabah, Amalan-Amalan Istimewa di Hari Jumat

Video 4 Amalan Paling Istimewa di Hari Jumat, Inilah Waktu Satu Jam Paling Kuat agar Diterima Doanya

Ini Kebiasaan Syekh Ali Jaber Sebelum Tidur, Amalan Rasul Tak Pernah Tinggal hingga Sakaratul Maut

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved