Harimau yang tak Bisa Dijinakkan

Pemicu dasar dari konflik Palembang dengan kolonial Inggeris dan Belanda adalah perebutan pulau Bangka yang dikenal sebagai penghasil Timah dan Lada

Editor: aminuddin
internet
Gubernur Sumsel H Herman Deru berpose di depan lukisan PYM SMB II 

Hingga akhirnya, tutur Kemas, berdasarkan informasi dari Mang Amin, Kepala Museum SMB II Palembang, lukisan sosok SMB II lahir atas bantuan jasa empat pelukis lain yakni Manaf, Suharno, Hartopo serta Nuramiyan.

"Hasil karya wajah SMB II dimuat oleh lima pelukis luar biasa," tutur di

4. Hasil mempelajari buku sejarah

Lukisan wajah SMB II yang dimuat oleh kelima pelukis tersebut merupakan hasil penggambaran melalui buku sejarah dengan sosok pria berusia 43 hingga 45 tahun, berkumis tipis dan sedikit memiliki janggut, alis tebal, wajah garang yang memakai kebaya panjang, atau disebut kelamkari dengan tulisan Tauhid tersembunyi.

Pembuatan lukisan SMB II berlangsung cepat, karena Pemprov Sumasel memberikan waktu bagi para pelukis untuk menyelesaikannya dalam 22 hari dengan menerima informasi dari buku sejarah selama satu minggu.

5. Ahli perang

Berusaha keras dengan mempelajari segala ciri-ciri yang didapatkan, kelima pelukis membayangkan sepak terjang SMB II semasa hidup yang masuk kategori ahli perang, dengan berusaha memahami seputar kepribadiannya.

Dengan penambahan berbagai aksesoris Palembang, mulai dari tanjak atau penutup kepala, baju dalaman, keris Palembang serta ikat pinggang yang disebut badong dan motif kembang cengkeh pada kelampari bewarna hijau.

6. Pahlawan sejak 29 Oktober 1984

Tercatat beberapa kali menjadi seorang pemimpin, pemerintah menobatkan SMB II menjadi Pahlawan Nasional tertanggal 29 Oktober 1984 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor 063/TK/tahun 1984 sebagai tanda jasanya.

Menjabat dua periode (1803-1813 dan 1818-1821), kepemimpinan SMB II di masa Kesultanan Palembang Darussalam bermula setelah ia menggantikan pemerintahan sang ayah, Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1803) yang secara otomatis SMB II merupakan Sultan ke-VIII.

Pernah memimpin pertempuran konflik timah di Bangka.

Pada pertengahan abad ke-18, konflik dimulai karena bangsa Eropa menemukan timah di Bangka.

Sejak saat itu, wilayah tersebut menjadi perebutan kekuasaan dan SMB II tercatat menjadi pemimpin untuk mengatasi konflik yang pernah terjadi.

Semasa hidupnya, SMB II termasuk ahli perang karena pada masa pemerintahannya ia menanamkan semangat perjuangan yang tidak menyerah. Ia pun dijuluki “harimau yang tak terjinakkan” (never a tame tiger) oleh Inggris yang kewalahan ketika menghadapi SMB II. 

* Harimau yang tak Bisa Dijinakkan 
Tulisan kiriman Vebri Al Lintani
Pembakti Kesultanan Palembang Darusalam
 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved