Harimau yang tak Bisa Dijinakkan

Pemicu dasar dari konflik Palembang dengan kolonial Inggeris dan Belanda adalah perebutan pulau Bangka yang dikenal sebagai penghasil Timah dan Lada

Editor: aminuddin
internet
Gubernur Sumsel H Herman Deru berpose di depan lukisan PYM SMB II 

Hari pengasingan (4 Syawal atau 3 Juli)  SMB II ke Ternate merupakan momen penting yang mengubah keberadaan Palembang dari negeri berdaulat menjadi negeri taklukan penjajah Belanda. 

Meskipun Belanda kemudian mengangkat adik SMB II,  Husin Diauddin sebagai Sunan dan anaknya Prabu Anom sebagai Sultan Ahmad Najamuddin III pada tahun 1821 namun jelas Belanda berada pada posisi “tuan” yang sepenuhnya mengintervensi jalannya Kesutanan Palembang Darussalam. 

Usia pemerintahan bentukan Belanda ini kemudian hanya bertahan tiga tahun. Lalu, pada 1824 Belanda resmi mengganti kesultanan Palembang Darussalam menjadi Kresidenan Palembang bagian dari kekuasaan jajahan Hindia Belanda.            

Bertolak dari peristiwa sejarah yang ditulis di atas, maka pada momen 200 tahun peristiwa pengasingan SMB II ini sangat perlu diperingati dalam satu kegiatan yang luas sehingga masyarakat, terutama masyarakat Sumatera Selatan bisa lebih mehamami dan mengambil hikmah sejarah perjuangan SMB II dalam melawan penjajah. (*)

7 Fakta 

MENGUTIP Sumsel.idntimes.com, ada 7 fakta menarik tentang SMB II. Berikut penjelasannya :

1. Gambar mata uang pecahan Rp10 ribu

Sejarawan Palembang, Kemas A. R. Panji mengatakan, wajah SMB II Palembang dijadikan gambar utama mata uang rupiah pecahan Rp10.000 yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) periode 2005-2015.

"Pada 20 Oktober 2005 dicetak pertama kali warna merah kemudian berganti warna unggu.

Dimuatnya gambar SMB II atas usulan tokoh Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin III, Prabu Diraja. Wajahnya dilukis oleh Eden Arifin," kata dia.

2. Undangan Pemprov Sumsel

Lahirnya lukisan SMB II, berawal ketika Eden mendapat undangan dari Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) melalui salah satu pejabat bernama Kaprawi Rahim tahun 1982.

Kala itu, Pemprov Sumsel membutuhkan lukisan SMB II sebagai syarat penganugerahan gelar pahlawan nasional asal Sumsel.

Namun, meski tercatat dalam sejarah, bentuk wajah SMB II tidak pernah bisa ditemukan.

3. Lima pelukis luar biasa

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved