Berita Musirawas

SOPIR Angkot yang Gagal Jadi Walikota Lubuklinggau, Ini Kisah Toyeb Rakembang Anggota DPRD Sumsel

Namanya Toyeb Rakembang, lahir di Desa Lubuk Ngin Kecamatan Selangit Kabupaten Musirawas pada 15 Oktober 1975.

Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/Ahmad Farozi
Toyeb Rakembang, anggota DPRD Propinsi Sumsel 

Karena, saat itu santri di Ponpes Thawalib Padang Panjang jumlahnya ribuan, berasal dari seantero nusantara. 

"Pesantren membentuk watak saya. Saya mengenal dan bergaul dengan banyak teman dari berbagai latar belakang adat, suku, budaya dengan karakter masing-masing.

Jadi kita harus pandai-pandai membawa diri, tak bisa membawa ego kesukuan kita ditempat orang. Alhamdulillah, selama mondok saya mendapatkan bekal ilmu yang luar biasa, pergaulan yang luar biasa" ujarnya. 

Ayah dari empat anak ini menuturkan, menimba ilmu di Ponpes Thawalib Padang Panjang dijalaninya selama enam tahun, sampai selesai.

Selepas mondok, dia melanjutkan pendidikan di IAIN (sekarang UIN) Imam Bonjol Padang Sumbar pada tahun 1994.

Selama kuliah, dia aktif dibeberapa organisasi kampus, seperti di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). 
Masa kuliah ini dijalaninya selama kurang lebih enam tahun.

Pada tahun 2000 dia selesai kuliah dengan menyadang gelar Sarjana Agama (SAg). Dan selepas kuliah dia pun pulang kampung.

Disinilah kehidupannya kembali ditempa. Selepas menempuh pendidikan, dia harus masuk ke dunia yang berbeda.

Tuntutan untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan, apalagi dengan labelnya sebagai Sarjana Agama (SAg) harus dia jalani.

Sebab, bagi "orang kampung" seorang sarjana harus serba bisa. Namun, dari pengalamannya selama merantau, membuatnya tak mudah putus asa dan terus aktif.

Dia tak mau berpangku tangan. Berbagai kegiatan dilakukannya untuk mengisi hari-harinya. Mulai dari kerja serabutan, aktif di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan berkumpul dengan orang-orang gerakan serupa.

Sampai menjadi sopir angkutan kota (angkot) pun dia jalani dan tergabung dalam Forum Sopir Angkot Megang (FSAM).

Dia juga pernah mengajar SMP, SMA dan STM di Yayasan Budi Utomo Lubuklinggau sekitar satu tahun. Kehidupan seperti ini dijalaninya lebih kurang 4-5 tahun.

Sembari kerja serabutan, dia kemudian mulai memasuki dunia politik dengan aktif di DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Musirawas.

Dan pada tahun 2004, dia ikut mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (nyaleg) di Kabupaten Musirawas dari partai PAN untuk periode 2004 - 2009.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved