Tanaman Pisang Terlihat di Jalinteng Betung-Sekayu Desa Lumpatan, Sengaja Ditanam Atas Tujuan Ini
Di sejumlah titik Jalinteng) Betung-Sekayu Desa Lumpatan terdapat tanaman pisang, yang ternyata memang sengaja diletakkan oleh sejumlah warga.
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Refly Permana
Laporan Wartawan Sripoku.com, Fajeri Ramadhoni
SRIPOKU.COM, SEKAYU - Pemandangan di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Betung-Sekayu, tepatnya di Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu, Muba akhir-akhir ini sedikit berbeda.
Di sejumlah titik, terdapat tanaman pisang, yang ternyata memang sengaja diletakkan oleh sejumlah warga.
Mereka kesal lantaran melihat sejumlah titik di kawasan itu rusak.
Baca juga: Sikap Demokrat Sumsel Usai Ucapan Agus Harimurti Yudhoyono Terkait Dugaan Kudeta dari Pihak Luar
Lubang berdiameter ditanami bibit pohon pisang sebagai ungkapan kekesalan warga.
Dari pantauan Sripoku.com di lapangan Senin (1/2/2021), kerusakan jalan sangat memprihatinkan di jalinteng pada beberapa tempat, lobang sangat besar menganga siap melahap mobil maupun motor yang melintas.
Hal tersebut dilakukan warga sebagai bentuk protes karena kesal jalan yang rusak di jalinteng tak kunjung diperbaiki, belum lagi musim hujan yang sangat membahayakan warga ketika melintas.
Supriono, warga Lumpatan yang melintas, mengungkapkan wajar saja jika ditanam pohon pisang karena sebagi bentuk protes warga karena jalan rusak.
Menurutnya kerusakan jalan ini sudah sangat parah sehingga harus dilakukan tindakan cepat.
Baca juga: Peduli Korban Banjir di Kalimantan Selatan, Pusri Salurkan Bantuan Paket Sembako
“Wajar saja jika ditanam pohon pisang untung saja tidak dibuat orang pohon kelapa, ini sebagai bentuk protes masyarakat.
Karena sepanjang jalan desa lumpatan mulai dari SMAN 3 Sekayu sampu Tugu Welcome Sekayu jalannya tidak beraturan,” ungkapnya.
Lanjutnya, jika musim hujan jalan-jalan yang berlobang bisa membahayakan pengendara jika melintas karena tergenang oleh air.
“Kalau hujan pasti tergenang, kemarin ada yang terjatuh karena mengelak lobang. Seharusnya pihak terkait segera melakukn tindakan darurat,” harapnya.
Hal yang sama diungkapkan, Rama pemudik asal Palembang ia terpaksa mengalamj nasib sial karena mobilnya masuk lobang dan ban pecah.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Tertinggi di Asia, Lampaui India
“Pecah ban pak, tadi ditingkungan sebelum sekolah jalannya banjir dan berlobang, karena tidak tahu jadi terjebak ban sebelah kiri dan pecah,”ungkapnya.
Dirinya berharap pemerintah setempat ataupun pihak terkait segera melakukan penimbunan jalan.
“Harus segera ditimbun jika tidak bertambah parah, belum lagi jalan yang hampir putus. Harus cepat,” tegasnya.