Ibarat Buah Semangka
NU dan PDIP Itu “Satu” Ibarat Buah Semangka, Kulitnya Hijau, Isinya Merah kata Gus Miftah
Tidak ada selama ini yang pernah mengungkap –meski banyak yang bertanya-tanya dan bahkan menebak-nebak kedekatan antara NU dan PDIP.
"Kemudian Gus Mis menceritakan kepada saya, sebenarnya begitu melekat kedekatan antara PDIP dengan Nahdlatul Ulama. "
"Maka saya teringat satu jenis buah, yang hari ini sangat familiar, hari ini sangat happening bahkan, buah itu samangka. Kenapa buah semongko begitu jadi happening? Kita sering dengar, begitu kita bilang tarik sis, pasti jawabannya adalah semongko," lanjut dia.
"Begitu mendengar kalimat semongko, yang saya ingat dua. jadi hijaunya warna semangko ini saya ingat dengan Nahdlatul Ulama, dan tengah berwarna merah saya ingat PDIP. Makanya ya, saya sering mengatakan NU itu tidak ada dimana-mana, tapi NU ada dimana-dimana," kelar dia.
Gus Miftah menambahkan, dari keterangan Gus Mis, sebanyak 109 kader NU yang menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP.
Jumlah tersebut, lanjut dia, belum lagi para anggota DPRD.
"Makanya saya pikir yang disampaikan Gus Mis ini ada benarnya, bahwa kemudian ada kedekatan antara Nahdlatul ulama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," tutur dia.
Megawati ingin PDIP dan NU beriringan
Sementara itu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan selamat hari lahir (Harlah) ke-95 Nahdlatul Ulama (NU).
Megawati menilai di usia tersebut, NU telah matang sebagai sebuah organisasi.
Hal itu disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam perayaan Harlah ke-95 NU yang digelar DPP PDIP secara virtual, Minggu (31/1/2021), dikutip dari Tribunnews.
"Pada hari yang berbahagia ini, Nahdlatul Ulama genap berusia 95 tahun, saya ucapkan selamat pada usia 95 tahun tentunya menunjukkan bagaimana telah matangnya sebuah organisasi dengan sikap dan perjuangan," kata Megawati.
Presiden ke-5 RI itu mengaku bersyukur dalam perjalanan bangsa Indonesia, kedekatan kaum nasionalis dan kaum religius hingga saat ini masih terus berjalan dengan erat.
"Begitupun hubungan PDI perjuangan dengan Nahdlatul Ulama sangat dekat dan selalu beriringan," ucapnya.
Kemudian Megawati bercerita, dirinya masih ingat bagaimana kedekatan Proklamator RI Bung Karno dengan KH Hasyim Asy'ri dan KH Abdul Wahab Hasbullah serta para pendiri NU lainnya.
"Saya tidak akan pernah lupa, selalu ingat, Bung Karno diberi gelar oleh Nahdlatul Ulama yaitu Waliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah, gelar yang merupakan dukungan besar warga Nahdliyin pada kepemimpinan beliau yang disahkan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama di Surabaya tahun 1954," ujarnya.