Kudeta Myanmar

Jelang Pelantikan Parlemen, Militer Tangkap Tokoh Partai Aung San Suu Kyi dan Presiden

Penangkapan dan penahan Pemimpin de-facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan sejumlah tokoh partai, Senin dinihari atau menjelang pelantikan parlemen.

Editor: Sutrisman Dinah
kompas.com
Tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi 

Seperti dikutip kantor berita Reuters, jurubicara Presiden mengatakan bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah ditahan.Juru bicara itu mengatakan, tidak menutup kemungkinan ia akan ikut ditahan.

Kekhawatiran terjadinya kudeta (perebutan kekuasaan) sudah berlangsung beberapa hari terakhir, menyusul ketegangan antara pemerintahan sipil dan militer Myanmar.

Kalangan militer menuduh Pemilu November lalu berlangsung curang. Militer mengancaman berencana untuk "mengambil tindakan" jika tudingan tentang pemilihan curang itu tidak ditanggapi, bahkan mengancam akan melakukan kudeta.

Kemungkinan kudeta itu disampaikan juru bicara militer pada pekan ini, seperti dikutip Kompas.com dari Jumat (29/01/2021) lalu.

Aung San Suu Kyi dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) meraih kemenangan besar dalam pemilihan pada 8 November. Ini merupakan pemilu kedua sejak pemerintahan militer pada 2011.

Tuduhan pihak tentara tentang kecurangan pemilu meluas, memicu konfrontasi terbuka antara pemirintahan sipil dan militer.

Sementara itu, pihak penyelenggara Pemilu Myanmar, telah membantah tuduhan pihak militer. Di tengah ketegangan itu, anggota parlemen Myanmar akan mulai kembali parlemen dan menduduki kursi mereka pada hari ini (Senin, 01/02/2021).

Konstitusi Myanmar mencadangkan 25 persen kursi di parlemen untuk militer, yang telah menuntut resolusi atas pengaduan kecurangan pemilu. 

Panglima Tertinggi militer Min Aung Hlaing, disebut-sebut menambah ketidakpastian, Dalam pidatonya, Min Aung Hlaing, kemudian pidato melalui video ini yang dipublikasikan secara luas di lingkungan personel militer,  pada Rabu pekan lalu.

Dalam pidatonya, Min Aung mengatakan bahwa sebuah konstitusi harus dicabut, jika tidak dipatuhi. Suu Kyi belum memberikan komentar publik tentang perselisihan pemilu Myanmar, tetapi juru bicara NLD mengatakan para anggota telah bertemu dengan para pemimpin militer pada Kamis lalu.

Namun, pertemuan untuk melakukan membicarakan konflik dan tuduhan militer itu, "tidak berhasil". "Kami memang memiliki keprihatinan tetapi itu tidak terlalu signifikan," kata juru bicara NLD, Myo Nyunt.

Nyunt menjelaskan bagaimana mereka mengantisipasi beberapa ketegangan karena rencana NLD untuk mengubah konstitusi setelah pemungutan suara untuk mengekang kekuasaan militer.

DIkatakan, pasukan kepolisian telah ditempatkan di ibu kota, Naypyidaw, setelah adaya laporan massa pengunjuk rasa di sana.

Dikatakan, NLD tidak akan merespons jika terjadi kudeta. Anggota parlemen NLD Zin Mar Aung mengatakan, saat ini polisi telah berpatroli di kompleks parlemen, untuk kebutuhan berjaga-jaga.

"Kami tidak bisa berpura-pura tidak terjadi apa-apa," kata Zin Mar Aung melalui sambungan telepon.

 Juru bicara militer sementara belum menanggapi situasi yang tengah terjadi di pemerintahan Myanmar.

"Saya ingin memberi tahu pendukung kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," kata Nyunt.****

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved