Musibah Sriwijaya Air
TERUNGKAP Keinginan Capt Afwan Zamzami Sebenarnya: DNA Anak Pecahkan Misteri
TIM DVI Polri berhasil mengidentifikasi jenazah Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Kapten Afwan, Jumat (29/1/2021).
SRIPOKU.COM, JAKARTA--- TIM DVI Polri berhasil mengidentifikasi jenazah Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Kapten Afwan, Jumat (29/1/2021).
Selain Kapten Afwan, Tim DVI Polri juga berhasil mengidentifikasi dua jenazah lainnya pada proses identifikasi korban di hari ke 22 ini.
Hingga (29/1/2021) kemarin, jenazah yang sudah teridentifikasi sebanyak 58 dari total manifest 62 orang.
Dilansir dari TribunJakarta.com, Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan ketiga jenazah berdasar hasil pencocokan data DNA antemortem dengan postmortem.
"Pertama korban atas nama Afwan RZ (54), kedua atas nama Suyanto (40), ketiga atas nama Riyanto (32)," kata Rusdi dikutip dari TribunJakarta.com.
Mengacu pada manifes penumpang, Afwan merupakan kapten atau pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
Namanya termasuk satu dari enam kru Sriwijaya Air SJ-182 yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1/2021) di perairan Pulailu Laki, Kepulauan Seribu.
Sementara Suyanto dan Riyanto merupakan penumpang Sriwijaya Air SJ-182, dalam manifes nama mereka di nomor tujuh dan delapan.
"Jadi sampai sore hari ini tim berhasil mengidentifikasi sebanyak 58 jenazah (korban Sriwijaya Air SJ-182), dari 62 korban seluruhnya," ujarnya.
Dari total 58 jenazah korban yang teridentifikasi, Rusdi menuturkan seluruh jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kini tersisa empat jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 yang belum teridentifikasi atau masih dalam proses pencocokan data DNA.
"Dari 58 jenazah seluruhnya dapat kami informasikan 30 laki-laki dan 28 perempuan. 13 diidentifikasi melalui sidik jari, dan 45 melalui DNA," tuturnya.
Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Ratna Relawati menuturkan jenazah Riyanto teridentifikasi berdasarkan data pembanding DNA anak.
Sementara jenazah Suyanto teridentifikasi berdasarkan pencocokan data DNA antemortem atau sebelum kematian dari ayah dan ibu kandung korban.
"Kemudian, Afwan RZ, teridentifikasi berdasarkan DNA dengan data pembanding dari anak kandung," kata Ratna.