Rekomendasi Obat Pengurang Rasa Sakit Asam Urat Serta Efek Sampingnya, Nomor 6 Jangan Asal Konsumsi

Berikut beberapa jenis obat yang bisa mengurangi rasa sakit asam urat dan efek sampingnya yang perlu diketahui:

Editor: Refly Permana
IST
Ilustrasi Asam Urat 

SRIPOKU.COM - Asam urat sudah menjadi salah satu penyakit yang menganggu aktivitas si penderitanya.

Tentu saja, bukan hanya sekedar menganggu, penyakit asam urat juga bisa membahayakan karena rentan akan komplikasi penyakit lain.

Ketika kambuh, sakit bukan main bisa dirasakan si penderita.

Lantas, adakah obat yang setidaknya bisa mengurangi rasa sakit ketika asam urat kambuh?

Baca juga: Alasan Kepala BPOM Palembang Pakai Kaus Superman saat Divaksin Sinovac, Orang Super Saja Divaksin

Untuk mengatasi kadar asam urat tinggi, penderita perlu mengonsumsi obat agar penyakit terkendali.

Tujuan utama pemberian obat asam urat untuk menghilangkan nyeri dan mencegah terjadinya komplikasi.

Seperti diketahui, kadar asam urat tinggi dapat memicu nyeri hebat yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selain itu, penyakit ini berisiko menimbulkan komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung, ginjal, dan kerusakan organ lainnya.

Obat asam urat yang diberikan kepada penderita umumnya berupa obat untuk mengurangi peradangan, anti-nyeri, dan menurunkan kadar asam urat.

Baca juga: 18 Kategori Orang Ini Belum Bisa Disuntik Vaksin Sinovac, Ini Penjelasan Dr dr Rini Pratiwi MKes

Berikut beberapa jenis obat asam urat dan efek sampingnya yang perlu diketahui:

1. Indometasin

Dilansir dari buku Asam Urat oleh Tim Vitahealth, jenis obat asam urat yang sering diresepkan dokter adalah indometasin atau indomethacine.

Contoh obat jenis indometasin antara lain Benocid, Dialon, Rheumatin, dan Confortid.
Obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) ini biasanya diberikan dengan dosis awal 50 miligram per enam jam.

Bila kondisi penyakit sudah membaik, dosisnya dikurangi 25 miligram per tiga atau empat kali sehari selama lima hari.

Efek samping obat asam urat ini biasanya sakit kepala, pusing, mengantuk, ruam, diare, dan gangguan suasana hati ringan.

2. Provenecid

Obat asam urat ini diberikan sebagai opsi apabila organ ginjal penderita tidak mampu membuang kelebihan asam urat dengan baik.

Dokter umumnya meresepkan provenecid dengan dosis sebanyak 500 miligram per tablet atau kapsul.

3. Ibuprofen

Ibuprofen adalah obat asam urat untuk mengatasi nyeri dan peradangan yang termasuk golongan obat anti-inflamasi non-steroid (AINS).

Beberapa contoh obat ibuprofen yang sering digunakan antara lain Aknil, Arthrifen, Axalan, Bufect, Bunofa, Dulofen-F, Farsilen, Fenrya, Fenida, dan Fenris.

Selain itu, ada juga Ibufen, Mofen, Neo Linucid, Neo Rheumacyl, Nofena, Nugel, Ostarin, Proris, Ratnacap, Remakil, Repaus, Rhelafen, Ribunal, Salfenal, Shelrofen, dan Tiarema.

Obat ibuprofen biasanya diresepkan tiga kali sehari dengan dosis 200 miligram.

Efek samping obat ibuprofen yang mungkin muncul antara lain mual, muntah, diare, ruam kulit, dan penyempitan bronkus.

Baca juga: Suami Ngojek & Lantai Rumah Reot, Mega Ibu 2 Anak di 7 Ulu tak Terjamah Bansos Kemensos

4. Ketoprofen

Ketoprofen atau asam benzoil hidrotropik adalah obat asam urat untuk mengatasi gejala nyeri dan peradangan.

Beberapa contoh obat ketoprofen antara lain Anrema, Fetik, Kaltrofen, Ketros, Nasaflam, Ovurila E., Profecom, Profenid dan Profenid CR, Pronalges, Rematof, dan Rhetoflam.

Obat ketoprofen umumnya diresepkan tiga kali sehari dengan dosis 50 miligram.

Efek samping ketoprofen yang mungkin muncul antara lain gangguan saluran pencernaan, pusing, sakit kepala, dan mengantuk.

5. Diklofenak

Diklofenak juga termasuk obat asam urat golongan anti-inflamasi non-steroid (AINS).
Obat ini berfungsi untuk mengatasi nyeri dan peradangan akibat asam urat tinggi.

Contoh obat diklofenak antara lain natrium diklofenal.

Umumnya, dokter meresepkan obat asam urat ini tiga kali sehari dengan dosis 500 miligram.

Baca juga: Tiga Hari Kedepan Diprediksi Hujan Deras Disertai Petir Masih Turun, Peringatan BMKG Palembang

6. Kolsisin

Kolsisin adalah obat asam urat alami yang kini jamak digunakan untuk pengobatan menghilangkan nyeri dan mengatasi radang sendi akut.

Kolsisin dibuat dari tanaman Colchicum autumnale. Obat ini kerap digunakan untuk mengatasi peradangan dan gout akut.

Kendati obat alami asam urat, namun penggunaan kolsisin memiliki efek samping yang perlu diperhatikan.

Efek samping kolsisin antara lain gangguan lambung, kerusakan sumsum tulang, rambut rontok, kerusakan hati, depresi ringan, gangguan pernapasan, anemia aplastik, sampai kematian.

7. Obat suntik sendi

Dilansir dari buku Asam Urat oleh dr. Nyiman Kertia, Sp.P.D.-K.R., jenis obat untuk menghilangkan nyeri asam urat dengan cepat salah satunya adalah obat suntik sendi.

Pemberian obat suntik sendi untuk asam urat ini biasanya didahului bius lokal untuk mengurangi rasa sakit.

Sebelum penderita diberi obat suntik sendi, terkadang dokter akan melakukan prosedur penyedotan cairan sendi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Obat Asam Urat dan Efek Sampingnya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved