Musibah Sriwijaya Air
Hingga Ajal Menjemput di Penerbangan Sriwijaya Air SJ 182, Nabila Tak Kenal Orang Tua Kandung
Hingga ajal menjemput di lautan, sejak kecil, bocah ini tak tahu siapa kedua orang tua kandungnya. Ia dibesarkan oleh orang lain.
SRIPOKU.COM, BANGKA--Salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 asal Pangkalpinang yaitu Nabila Anjani (11) akhirnya berhasil di indentifikasi.
Jenazah bocah ini pada Rabu (27/1/2021) dimakamkan di Perkuburan umum Jalan Muntok Pangkalpinang.
Hingga ajal menjemput di lautan, sejak kecil, bocah ini tak tahu siapa kedua orang tua kandungnya. Ia dibesarkan oleh orang lain.
Proses pemakaman Nabila tak seramai pelayat ketika Almarhumah Rosi Wahyuni dan Almarhum Rizki Wahyudi dimakamkan Minggu lalu.
Jenazah Nabila Anjani disalatkan di Masjid Jamik Pangkalpinang dan langsung dimakamkan.
Nabila adalah anak angkat Rosi Wahyuni, yang lebih memilih tinggal bersama Rosi di Kalimantan.
Menurut kisah keluarga korban, saat malam sebelum keberangkatan, Nabila sempat ditanyakan berulang kali oleh pihak keluarga, ingin ikut siapa, sampai tiga kali Nabila menjawab ingin ikut bersama Rosi pergi ke Kalimantan.
Namun sangat berat hati, malam itu Nabila menangis sejadi-jadinya tak rela berpisah dengan sang kakak laki-lakinya, Adit.
Kisah kenangan ini diutarakan oleh Iqbal (47), adik kandung Rosi yang juga ikut serta membesarkan Nabila hingga membiayai sekolah Nabila.
Iqbal begitu menyesalkan, hingga malam tadi Selasa (26/1/2021) pihak keluarga Nabila seolah memperebutkan santunan yang diberikan oleh berbagai pihak atas meninggalnya Nabila.
Kata Iqbal, Nabila sebetulnya anak angkat dari kakak kandungnya yang pertama bukan Rosi, namun setelah kakak kandungnya yang pertama itu meninggal Rosi lah yang mengasuh Nabila hingga tragedi pesawat tersebut.
Bapak angkat Nabila atau kakak ipar Iqbal saat mendengar kabar jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air itu langsung mengakui bahwa Nabila adalah anaknya.
Padahal sejak beberapa tahun lalu Heri bapak angkat Nabila sudah pergi meninggalkannya.
Tak hanya Heri sebagai bapak angkat yang sudah meninggalkan Nabila, ibu kandung Nabila juga tiba-tiba muncul menginginkan sebagian dari santunan Nabila.
Hal ini begitu disesalkan Iqbal selaku pihak keluarga yang membesarkan Nabila sejak kecil.
Padahal keinginan Iqbal dan keluarga lainnya santunan atas nama Nabila ingin dibangunkan sebuah masjid atau pesantren agar dapat menjadi amal untuk Nabila.
"Yang kami kesalkan semuanya muncul ketika mendengar kematian Nabila yang disebabkan karena jatuhnya pesawat. Padahal niat kami keluarga ingin disumbangkan ke masjid atau dibangunkan sebuah masjid untuk Nabila. Ini tidak ibu kandungnya minta jatah bagian, ayah angkatnya minta jatah bagian, ini mereka sama saja seperti makan bangkai anaknya heran kami," jelas Iqbal sedikit kesal saat mencurahkan isi hati kepada Bangkapos.com, Rabu (27/1/2021).
Padahal kata Iqbal, dirinya dan semua pihak keluarga lah yang membesarkan Nabila sejak ditelantarkan ayah angkatnya Heri.
Mulai dari sekolah, uang jajan, bantu Almarhumah Rosi memberikan uang makan, semuanya serba saling membantu.