Berita Palembang

Ornamen Songket & Replika Candi Muara Takus Hiasi Jembatan Ogan di Tol Kayu Agung-Palembang

Di sekitar area jembatan dibangun juga Replika Candi Muara Takus yang melambangkan situs sejarah Kerajaan Sriwijaya.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
Handout / Sripoku.com
Rombongan Presiden Joko Widodo melintasi Jembatan Ogan Tol Kayu Agung Palembang, Selasa (26/1/2021). 

Deputy Pembangunan Jalan Tol Kapal Betung PT Waskita Sriwijaya Tol, Yusuf Ar Rosadi menjelaskan, Jembatan Ogan tol Kayu Agung-Palembang dikerjakan sejak Juni tahun 2016.

Dipasangnya ornamen jembatan dengan sentuhan kearifan lokal ini, bakal memanjakan mata para pengendara yang akan masuk ke Palembang via jalan tol.

"Jadi para pegendara yang masuk kota Palembang via tol akan disuguhi keindahan gapura yang berdiri di atas Jembatan Ogan," terangnya.

Ia menambahkan, jika ruas tol Kayu Agung-Palembang telah beroperasi hingga Gerbang Tol Keramasan, namun berbeda halnya dengan ruas tol Palembang-Betung.

Hingga saat ini jalan tol yang memiliki panjang 70 kilometer tersebut baru memasuki progres 20 persen pekerjaan.

Waskita Sriwijaya Tol (WST) selaku pengelola jalan tol Kapal Betung, menargetkan jalan tol ruas Palembang-Betung itu bakal tersambung dari Kayu Agung hingga ke Betung Banyuasin pada tahun 2023 mendatang.

Sedikit lambannya pekerjaan fisik tol Palembang-Betung tersebut lantaran masih terkendala pembebasan lahan.

Bahkan, di areal Pangkalan Balai hingga Betung pembebasan lahan masih belum sama sekali bebas.

"Pembebasan lahan ditargetkan selesai tahun ini, sehingga pada tahun 2022 sudah bisa jalan semua pekerjaan fisik dan bisa rampung pada tahun 2023," tegas Yusuf.

Dijelaskannya, jalan tol Palembang-Betung terbagi ke dalam enam seksi yakni seksi jembatan (Keramasan dan Musi), seksi 2, 2A, 3 dan seksi 3B.

Dari total enam seksi, seksi jembatan telah menunjukkan progres pekerjaan 40 persen dan penimbunan dari STA 52 sampai STA 67 di seksi 2.

Sementara seksi yang lainnya dilaksanakan secara paralel.

Menurutnya, pembangunan fisik jalan tol di ruas Palembang-Betung cenderung lebih ringan dibandingkan Kayu Agung- Palembang yang memiliki kontur tanah rawa. Untuk tol Palembang-Betung kendala yang dihadapi hanya terjadi pada pembebasan lahan.

"Kontur tanah Palembang-Betung ini berbukit, jadi sistem vakum hanya dilakukan di lahan rawa diantara Jembatan Keramasan Musi," tuturnya. (Oca)

Baca juga: NASIB Peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Replika Prasasti Talang Tuo Hilang

Baca juga: Teddy Menang Telak, Rizky Febian Akhirnya Ngalah Kasih Harta Lina, tak Mau Almarhumah Sedih di Atas

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved