Berita Palembang
Ornamen Songket & Replika Candi Muara Takus Hiasi Jembatan Ogan di Tol Kayu Agung-Palembang
Di sekitar area jembatan dibangun juga Replika Candi Muara Takus yang melambangkan situs sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Presiden RI, Joko Widodo telah meresmikan jalan tol seksi Kayu Agung- Keramasan, Selasa (26/1/2021).
Tambahan operasional seksi sepanjang 9 kilometer ini, menjadikan tol ruas Kayu Agung-Palembang telah beroperasi menjadi 42,5 kilometer.
Sebelumnya, Waskita Sriwijaya Tol telah mengoperasikan Tol Kayu Agung-Palembang sepanjang 33,5 kilometer dari Gerbang Tol (GT) Kayu Agung sampai dengan GT Jakabaring Desa Pedu Ogan Ilir.
Untuk diketahui, ruas tol Kayu Agung-Palembang memiliki salah satu jembatan tol terpanjang di Indonesia, yaitu Jembatan Ogan dengan panjang 1,7 kilometer.
Jembatan ini memiliki panjang bentang jembatan 180 meter dengan lebar 2x17 meter.
Selain menjadi jembatan tol terpanjang di Indonesia, Jembatan Ogan ini dihiasi dengan Ornamen Songket Palembang di sepanjang parapetnya.
Di sekitar area jembatan dibangun juga Replika Candi Muara Takus yang melambangkan situs sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Direktur Utama Waskita Tol Road, Ir Herwidiakto M Tech menjelaskan
Jembatan Ogan ini merupakan titik penghubung yang penting pada ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) untuk menghubungkan kota Palembang menuju Betung hingga ke Jambi.
Tol Kapal Betung merupakan jaringan Jalan Tol Tran Sumatera (JTTS).
Selain menjadi jembatan tol terpanjang, pada proses pembangunan jembatan Ogan Tol Kapal Betung ini juga hampir 99 persen menggunakan produk-produk lokal asli Indonesia.
"Jembatan Ogan ini adalah jembatan tol terpanjang di Indonesia. Yang membanggakan semua produk digunakan merupakan produk asli Indonesia," katanya, Rabu (27/1/2021).
Menurutnya, keberadaan jalan Tol Kapal Betung ini diyakini akan memberikan kontribusi mengurai kepadatan lalu lintas yang selama ini terjadi jalan lintas Sumatera.
Seperti diketahui, kawasan Betung kerap kali jadi langgan macet karena ruas jalan yang rusak serta volume kendaraan tak sebanding dengan ruas jalan.
"Jika sudah tersambung sampai Betung, jalan tol ini bisa jadi solusi kemacetan di wilayah Banyuasin. Kita targetkan pada tahun 2023 dari Kayu Agung ke Betung sudah terkoneksi," harapnya.