Berita Palembang

NASIB Peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Replika Prasasti Talang Tuo Hilang

Replika Prasasti Talang Tuo sebagai penanda penemuan kini hilang. Padahal lokasi itu, salah satu bagian terpenting dalam perjalanan Kerajaan Sriwijaya

Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
sripoku.com/maya
Lokasi penemuan Prasasti Talang Tuo. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Cita Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Replika Prasasti Talang Tuo sebagai penanda penemuan kini hilang.

Padahal lokasi itu, salah satu bagian terpenting dalam perjalanan Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai salah satu kerajaan besar diperkiraan sudah ada pada abad ke 7, dengan bercorak Buddha di Nusantara.

Bukti kebesaran Kerajaan Sriwijaya tertulis dalam beberapa prasasti yang pernah ditemukan, salah satunya Prasasti Talang Tuo.

Prasasti Talang Tuo adalah sebuah prasasti yang menceritakan seorang raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang Sri Jayanasa, yang sudah ada sejak 684 Masehi, menerangkan tentang pembangunan taman Sriksetra.

Penemuan Prasasti Talang Tuo terjadi pada 17 November 1920, dulunya adalah bekas Dusun Talang Tuo atau sekarang Talang Kelapa, Sukarami, Palembang, berdekatan dengan wilayah Tanjung Barangan.

Menurut Kepala Balai Arkeologi Sumsel, Budi Wiyana bahwa pada Tahun 1980an, Balai Arkeologi Pusat sudah melakukan penelitian terhadap lokasi penemuan tersebut.

Wilayah penemuan diberikan pagar kawat dengan luas 20x20 Meter, pada waktu itu sudah ada replika Prasasti Talang Tuo sebagai penanda penemuan, namun replika tersebut hilang.

Saat ini, lokasi tersebut masih adanya tanda berupa cungkup, dan tanda batu, serta adanya makam baru, yang menurut cerita sudah ada sejak masa Sriwijaya.

Padahal Menurut Budi, tidak mungkim makam itu sudah ada sejak masa Sriwijaya.

Lokasi penemuan prasasti cukup jauh dari pusat kota, dengan perjalanan sekitar 20 menit dari Jalan Soekarno-Hatta.

Masuk ke Jalan Tanjung Barangan, wilayah tersebut sudah ramai dengan banyaknya perumahan yang baru dibangun dan sudah ada sebagiannya dihuni oleh masyarakat.

Selain itu, untuk sampai ke lokasi penemuan setidaknya harus melewati jalan tanah merah, karena masih belum dibukanya akses jalan di area penemuan prasasti.

Lokasi penemuan prasasti sudah dibebaskan, namun belum diketahui atas nama pemerintah kota atau provinsi, sedangkan wilayah sekitar lahan masih luas ditemui tanaman kelapa sawit milik pererorangan.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved