Kembali Erupsi Lebih Besar, Sebagian Wilayah Hujan Dilanda Hujan Abu, Berikut Fakta Terbarunya
Gunung merapi kembali mengalami erupsi, Rabu (27/1/2021), erupsi Gunung Merapi kali ini terbilang lebih besar dibanding sebelum-sebelumnya.
Informasi yang dirangkum Tribun Jogja, hujan abu tersebut melanda Desa Tegalmulyo sekitar pukul 14.00.
Hujan abu vulkanik itu terjadi di 13 dusun dari total 22 dusun yang ada di Desa Tegalmulyo tersebut.
Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno mengatakan saat ini, warga desa tersebut yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi sudah menghentikan segala aktivitasnya.
Sebagian warga di KRB III juga telah kembali ke Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang berada di depan balaidesa tersebut.
"Kondisi saat ini warga di KRB III pada turun ke TES. Kalau persentasenya sebagian sudah di TES sekitar 50 persen," ujarnya saat dikonfirmasi.
Baca juga: Sejumlah Negara Eropa Wajibkan Masker Medis di Tempat Umum, Ragukan Masker Kain Karena Alasan Ini
Baca juga: Sebanyak 42 Jenderal dan 8 Pamen Dimutasi Panglima TNI, Terbanyak dari TNI AD, Berikut Daftarnya
Baca juga: Fenomena Bulan Purnama Serigala Bisa Ditemui Besok Malam, Begini Cara Menikmati Wolf Moon Ini
Ia mengatakan, hujan abu vulkanik di desa tersebut terjadi hampir merata.
Namun di wilayah KRB 3 seperti Dusun Canguk, Dusun Pajegan dan Dusun Sumur hujan abu vulkanik terjadi cukup tebal.
"Dibandingkan hujan abu vulkanik pada pekan lalu, hujan abu vulkanik pada siang ini cukup tebal karena guguran awan panas siang ini juga cukup tinggi," ujarnya.
Menurut Sutarno hingga sore ini hujan abu masih melanda Desa Tegalmulyo, namun intensitasnya jauh lebih sedikit dari intensitas abu yang turun pada siang hari tadi.
"Sore ini masih turun. Tapi sudah nggal terlalu tebal," ujarnya.
3. Masih dalam Radius Aman
Kendati mengalami letusan yang cukup besar, jarak luncur material vulkanik masih berada di dalam radius bahaya yang direkomendasikan BPPTKG.
Yakni 5 km dari puncak Gunung Merapi pada alur Kali Boyong, Bedong, Bebeng, Krasak, dan Putih.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menjelaskan, potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan dan barat daya.
"Kendati demikian, erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan jarak bahaya 3 km dari puncak," ujarnya dikutip dari TribunJogja.