Selain Virus Corona Masyarakat Sumsel Diminta Waspada Penyakit Ini, 2020 Angka Kematian 2.212 Kasus

Selain mewaspadai sebaran Virus Corona yang semakin masif, masyarakat Sumatera Selatan saat ini diminta mewaspadai penyakit Demam Berdarah Darah (DBD)

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: adi kurniawan
ISTIMEWA
Ilustrasi Demam Berdarah Darah atau DBD 

Laporan wartawan Sripoku.com,  Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Selain mewaspadai sebaran Virus Corona yang semakin masif, masyarakat
Sumatera Selatan saat ini diminta mewaspadai penyakit Demam Berdarah Darah (DBD) seiring kondisi saat ini memasuki puncak musim hujan. 

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel sepanjang tahun 2020, angka kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut mencapai 2212 kasus.

Kasus DBD tertinggi sepanjang tahun lalu di puncaki oleh Kota Palembang dengan 437 kasus, disusul kabupaten OKU 238 kasus,  Prabumulih 233 kasus,  Muara Enim 175 kasus dan Lahat 151 kasus. 

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini menjelaskan di masa pandemi saat ini masyarakat tetap harus mewaspadai sebaran virus corona.

Akan tetapi, seiring masuk musim hujan masyarakat juga harus mewanti-wanti penyakit mematikan lainnya yakni DBD

"Memasuki musim hujan memang polanya penyakit DBD cenderung akan tinggi," katanya,  Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Walau Pandemi, Peserta BPJS Ketenagakerjaan Tetap peroleh Imbal Hasil Di atas Deposito

Baca juga: Mahkamah Konstitusi Proses Gugatan 4 Daerah di Sumsel, Pengamat : Mungkin Pilkada PALI yang Lanjut

Kendati demikian, Dinkes Sumsel mengklaim kasus penyakit DBD mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun 2016 angka kasus DBD mencapai 3928 kasus,  2017 terdapat 1452 kasus,  2018 terdapat 2416 kasus dan 2019 ada 2799 kasus DBD

Penyakit DBD ini paling banyak menyerang kelompok usia 5-14 tahun dengan persentase 41 persen,  disusul usia 15-44 tahun sebanyak 40 persen 1-4 tahun 10 persen,  44 tahun ke atas 8 persen dan usia kurang dari satu tahun sebanyak 1 persen. 

"Meski kasus DBD cukup tinggi, namun persentasenya cenderung menurun. Kasus DBD terbanyak di sumbang oleh kota Palembang," jelasnya. 

Ia menuturkan, sejauh ini jumlah positif DBD di Sumsel paling banyak diderita oleh pasien laki-laki dengan perbandingan 54:46 persen dengan wanita.

Sedangkan untuk kasus usia pasien DBD, paling banyak terjangkit di usia anak-anak dan remaja dengan rentang usia 5-14 tahun.

Untuk mengantisipasi penyakit tersebut, diperlukan peran serta masyarakat untuk konsisten menerapkan program 3M khususnya pada saat musim penghujan tiba. 

Adapun program 3M tersebut yakni Menguras (membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air dan tempat penampungan air minum),.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved