Ternyata Nyamuk Suka Gigit Orang dari Golongan Darah 0 dan Badan yang Berbau

Melansir  Medical News Today, sebuah studi menunjukkan bahwa beberapa antihistamin mungkin dapat menjadi obat efektif untuk mengatasi gigitan nyamuk

Editor: aminuddin
Nova.grid.id
Ilustrasi nyamuk demam berdarah 

- Golongan darah O: tidak ada antigen A atau B di permukaan sel darah merah

Dalam beberapa studi, disebutkan bahwa nyamuk tampaknya lebih tertarik pada orang dengan golongan darah O dibandingkan lainnya.

Sebuah studi pada 1974 dengan objek penelitian 102 peserta melihat berbagai faktor yang dapat menarik nyamuk.

Para peneliti menemukan bahwa nyamuk memang lebih suka menggigit orang dengan golongan darah O.

Dalam studi lain pada 2004, peneliti memeriksa preferensi nyamuk untuk golongan darah serta status sekretor.

Hasilnya, lebih banyak nyamuk hinggap pada orang bergolongan darah O.

Namun, hasil tersebut hanya signifikan secara statistik bila dibandingkan dengan golongan darah A dan tidak dengan golongan darah lainnya.

Baca juga: Bocah Tunawicara Dibakar Ayahnya Pelaku Berdalih Ngusir Nyamuk Ternyata Korban Pernah Disundut Rokok

Ketika antigen golongan darah diaplikasikan pada lengan peserta, nyamuk secara signifikan lebih tertarik pada orang dengan antigen H (tipe O) daripada antigen A, sedangkan antigen A secara signifikan lebih menarik dibandingkan antigen B.

Karena antigen golongan darah dapat ditemukan dalam air liur dan air mata dari sekretor, nyamuk mungkin dapat merasakan antigen ini saat mendekati seseorang. 

Namun, belum ada penelitian yang dilakukan untuk mendukung gagasan ini.
Sebuah studi baru-baru ini pada 2019 juga menunjukkan hasil serupa.

Ketika peneliti memberikan sampel dari jenis darah yang berbeda di tempat makan terpisah, teramati bahwa nyamuk lebih suka pengumpan tipe O daripada pengumpan lainnya.

Akan tetapi, ada faktor individu lain yang memengaruhi intensitas gigitan nyamuk, misalnya karbon dioksida dan bau badan.

Ketika seseorang melepaskan karbon dioksida saat menghembuskan napas, ini akan meninggalkan jejak yang bisa diikuti nyamuk.

Peningkatan karbon dioksida di udara dapat mengingatkan nyamuk bahwa ada kemungkinan inang di dekatnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved