Berita Selebriti
Mengenal Atta Ul Karim, Penjual Karpet Langganan Artis Indonesia, Ternyata Lebih Kaya dari Artis
Bukan karpet biasa, karpet yang dijual Atta Ul Karim harganya bisa mencapai puluhan juta bahkan 1 miliyar.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Oh iya, buat kalian yang langsung berkunjung ke Toko Atta, siap siap yah! kalian akan disajikan makanan dan minuman ala pakistan.
Baca juga: Tubuh Rion belum Teridentifikasi, Ayah dan Adik Penumpang SJ 182 Putuskan Bertahan di Jakarta
Kenapa Karpet Atta bisa mahal?
Menurut Atta Ul Karim, harga sebuah karpet dipengaruhi beberapa faktor.
Salah satunya bahan dan proses pengerjaannya.
"Misalnya karpet Iran dan Turki itu berbeda. Karpet Iran ada yang handmade pakai tangan, bahannya wool sama sutra. Ya itu yang bikin mahal, karena pakai tangan dan benangnya tipis, dalam satu inch ada 180 ikat disulam, belum lagi bahannya," kata Atta Ul Karim.
Soal harga, kata Atta, karpet layaknya barang seni yang tak memiliki batasan harga. "Ada lukisan yang satu juta, ada juga yang satu miliar. Jadi harga (karpet) ratusan juta sampai 1 miliar pun juga ada," ujar Atta.
Sementara menurut Atta, orang Indonesia lebih menyukai karpet dari Turki dan Iran. Dua karpet ini dikenal berkualitas baik, namun harga yang cukup bersahabat. Namun begitu, karpet dari Tukri dan Iran juga bukan berarti tidak ada yang mahal.
"Kalau karpet Iran memang bagus banget makanya harganya juga bagus (mahal). Tapi ada aja orang yang suka karpet handmade, dia nggak suka karpet buatan mesin. Karena suka karpet seni, jadi one and only," imbuh Atta.
"Motifnya cuma satu, karena bikinnya pakai tangan. Ada yang enam bulan baru jadi karpetnya (handmade), itu yang murah. Kalau yang bagus banget bisa empat tahun baru jadi (handmade)," katanya menambahkan.
Konsisten menjaga mutu dan kualitas, tak heran Al Barkat kini memiliki 27 cabang yang tersebar di kotak-kota besar di Indonesia. Hebatnya lagi, pelanggan mereka kebanyakan dari kalangan artis.
Perjalanan panjang Bisnisnya
Melansir laman Merah putih, AL-Barkat Oriental Rugs and Carpets atau lebih dikenal Al-Barkat Carpets menjadi salah satu toko karpet yang cukup terkenal di ibu kota.
Bukan hanya masyarakat biasa saja, banyak selebritis dan pejabat yang menjadi langganan di toko milik Atta Ul Karim, pria kelahiran Pakistan, 18 April 1993.
Namun, nama besar Al-Barkat Carpets tak serta merta muncul begitu saja. Berkat tangan dingin sang ayah, Malik Masood Ahmad, toko ini terus melebarkan sayapnya.
Atta mengatakan ketika ayahnya mengadu nasib di Jakarta tahun 1997, Al-Barkat Carpets hanya menempati dua ruko saja.
"Pak Malik Masood Ahmad buka pertama kali di Jalan Fatmawati ini nomor 28AA waktu itu cuma 2 ruko lalu pelan-pelan nambah. Orag sekarang kan liat enaknya kita, tapi kalau tanya ayah saya, waduh luar biasa berjuangnya. Istilahnya sampe berdarah-darah," ucap Atta
Atta menjelaskan, kejujuran sang ayah adalah kunci keberhasilan Al-Barkat Carpets. Malik lebih memilih memberikan harga normal.
Hal tersebut yang membuat orang banyak percaya dan menjadi pelanggan tetap di toko tersebut. Kejujuran ini pula yang menurun pada anak-anaknya, termasuk Atta.
Ketika pertama kali datang ke Jakarta, saat itu hanya ada 2 sampai 3 toko karpet saja. Persaingan pun belum seketat sekarang. Meski demikian, semakin banyaknya toko karpet tak membuat Malik patah semangat.
Bahkan hal ini menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.Saat ini Al-Barkat Carpets telah memiiki 27 cabang yang tersebar di 16 kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya hingga Makassar.
Baca juga: Baru Diungkap Asisten, Firasat Syekh Ali Jaber, Soal Kehamilan Istrinya, Bikin Irfan Hakim Nangis