Kenangan Warga Palembang Bersama Syekh Ali Jaber: Pandai Memasak Nasi Biryani dan Suka Pempek
Cukup sering Syekh Ali Jaber semasa hidup berkunjung ke Palembang untuk berdakwah dan mengunjungi sejumlah rumah tahfidz
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
"Beliau suka sekali dengan nasi biryani bawang bombai dan martabak HAR," katanya.
Ustad Yayan mengatakan, dirinya mengenal beliau pada tahun 2008 ketika di pesantren Darul Quran mengabdi di tempat ustadz Yusuf Mansur, Tangerang.
Baca juga: Tak Terekspos, Ini 3 Sosok Istri Syekh Ali Jaber, 2 Diantaranya dari Indonesia, Hafiz Quran Semua
Ketika tahun 2010 kembali ke kampung halaman mengabdi mengembangkan rumah tahfidz di Sumsel.
"Beliau ikut mensupport dengan cara keliling berdakwah mengajar meresmikan berapa rumah tahfidz di Sumsel.
Lebih dari 10 kali saya mengatur jadwal dakwah beliau di Palembang. Beliau sangat ikhlas dalam berdakwah tidak pilah pilih tempat meskipun mushola kecil beliau tetap datang," ujarnya.
Soal tempat menginap beliau juga menerima saja tidak pilah pilih hotel. Begitupun soal makan beliau sudah terbiasa juga dengan makanan Indonesia.
"Cuma beliau biasa mengonsumsi korma dan propolis madu tiap pagi. Stamina tubuh beliau sangat prima pernah jadwal 5x dalam sehari. Keluar sebelum subuh kembali ke hotel jam 12.00 malam.
Beliau punya banyak program mencetak para hafidz al-Quran," jelasnya.
Baca juga: RS RK Charitas Palembang Belum Layani Vaksin Covid-19, Termasuk ke Tenaga Kesehatan, Ini Alasannya!
Selama mengenal Syekh Ali Jaber, Ustad Yayan memiliki cerita paling berkesan ketika beliau meminta bantuan mengatur jadwal roadshow program pembagian Alquran Digital braille untuk para tunanetra secara gratis.
"Waktu itu saya dipercaya menghandel acara di kota Palembang.
Gedung pertemuan Grand Atyasa tempat acara. Diundang ratusan tunanetra bisa dibayangkan bagaiman mengkoordinir para tunanetra sejak masuk gedung naik lift hingga berjalan ke panggung.
Alhamdulillah berjalan lancar acaranya," katanya.