Musibah Sriwijaya Air
TERDAFTAR di Manifest No 31, Co Pilot Fadly Satrianto Teridentifikasi dari Telunjuk Kanan: 12 Titik
Co pilot Fadly Satrianto tercatat sebagai salah satu penumpang kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan status kru-ekstra.
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polri berhasil mengidentifikasi jenazah co pilot atas nama Fadly Satrianto.
Co pilot Fadly Satrianto tercatat sebagai salah satu penumpang kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan status kru-ekstra.
Fadly Satrianto tercatat sebagai pria kelahiran Surabaya 6 Desember 1982.
Berdasarkan data e-KTP, korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 atas nama Fadly Satrianto beralamat di Teluk Penanjung 17 RT 04/05 di daerah Pabean Cantian, Jawa Timur.
Nama Fadly Satrianto terdaftar dalam manifest penerbangan Sriwijaya Air SJ-182.
"Ini (Fadly Satrianto) terdaftar pada nomor manifest 31. Dan ini ternyata adalah co pilot dari pesawat Sriwijaya Air," ucap Kapus INAFIS Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto di RS Polri Jakarta, Selasa (12/1/2021).
Kepastian ini diperoleh INAFIS Polri setelah menemukan 12 titik kesamaan antara bagian tubuh yang ditemukan dengan DNA Fadly Satrianto yang diserahkan pihak keluarga.
"Kami juga sudah melakukan perbandingan sidik jari, ini yang kami dapat. Perbandingan sidik jarinya dari E-KTP telunjuk kanan, yang berhasil kita identifikasi dari potongan bagian tubuh yang kami dapatkan. Identik 12 titik persamaan," jelas Hudi.
Sebelumnya, Tim DVI Polri mengumumkan keberhasilannya mengidentifikasi tiga jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182.
Tiga jenazah yang berhasil diidentifikasi antara lain, atas nama Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, dan Khasanah Khasanah.
Hari sebelumnya, Tim DVI pun sudah berhasil mengindentifikasi satu korban atas nama Okky Bisma.
Dengan tambahan tersebut, sudah ada 4 korban Sriwijaya Air SJ-182 yang berhasil diidentifikasi.
306 Personil Gabungan Diturunkan untuk Identifikasi Korban
Sebanyak 306 personil gabungan diturunkan dalam proses identifikasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Kepala Biro Penmas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan tim gabungan yang terlibat merupakan ahli bidang forensik dan kedokteran yang terdiri dari TNI, Polri, dan dari ikatan dokter ahli forensik.